10 Tanda Melik Ceciren dalam Kepercayaan Bali, Lengkap Penjelasannya

Author:
Share
pixabay.com

Melik Ceciren adalah salah satu bentuk melik dalam kepercayaan masyarakat Hindu di Bali yang berkaitan dengan tanda-tanda khusus pada tubuh seseorang. Tanda-tanda ini bisa terlihat secara kasat mata maupun tidak. Orang yang memiliki melik Ceciren diyakini memiliki tanda di tubuhnya, seperti berupa salah satu senjata Dewata Nawa Sanga, tahi lalat pada bagian kelamin, sujenan di bokong, rambut putih yang tidak bisa hilang, dan jari tangan yang lebih.

Pentingnya Memahami Melik Ceciren

Dalam kepercayaan Bali, melik Ceciren merupakan indikasi adanya pengaruh adikodrati dalam kehidupan seseorang. Tanda-tanda ini sering kali dianggap memiliki makna khusus dan bisa mempengaruhi nasib atau perjalanan hidup individu tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan memahami tanda-tanda melik Ceciren agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan menghindari potensi masalah yang mungkin timbul.

Jenis-Jenis Tanda Melik Ceciren

Berikut adalah beberapa jenis tanda yang menunjukkan adanya melik Ceciren:

1. Salah Satu Senjata Dewata Nawa Sanga dalam Tubuh: Tanda ini bisa dilihat oleh tokoh spiritual atau terlihat nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke: Tanda berupa tahi lalat di sekitar kelamin atau di ujungnya.

3. Sujenan di Bokong: Adanya tanda sujenan atau lesung pipit di bokong.

4. Rambut Putih yang Tidak Bisa Hilang: Hanya beberapa helai rambut putih yang tidak bisa dihilangkan.

5. Rambut Gimbal: Kondisi rambut yang gimbal secara alami.

6. Jari Tangan Lebih: Memiliki jari tangan lebih dari lima.

7. Lidah Poleng: Lidah yang memiliki bercak-bercak hitam dan putih.

8. Isuan Lebih dari Satu: Adanya isuan atau bundaran yang dibentuk oleh rambut lebih dari satu.

9. Kadengan Celedung Nginyah: Tahi lalat yang berada di tengah-tengah alis.

10. Jari Kaki Lebih: Memiliki jari kaki yang lebih dari lima.

Kesimpulan

Melik Ceciren adalah salah satu bentuk melik yang dikenal dalam kepercayaan masyarakat Bali. Tanda-tanda khusus pada tubuh ini memiliki makna spiritual dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Dengan mengenali dan memahami tanda-tanda melik Ceciren, masyarakat Bali dapat lebih menghargai tradisi dan kepercayaan ini sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup. Upacara ruwatan atau pebayuhan sering dilakukan untuk menetralkan pengaruh melik dan memastikan kehidupan yang lebih baik bagi individu yang memilikinya. (TB)

       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!