![]() |
Istimewa |
Ramayana merupakan salah satu cerita yang bernafaskan Hindu dengan setting di India. Kisah Ramayana ini kemudian banyak yang diadaptasi maupun diterjemahkan termasuk hingga ke Jawa dan Bali.
Di Bali, kisah Ramayana ini diadaptasi menjadi kekawin yang banyak dinyanyikan atau dibaca dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan tema. Juga digunakan sebagai lakon wayang.
Ramayana berasal dari gabungan kata Rama dan Ayana yang bermakna “Perjalanan Rama,” merupakan salah satu kisah epik kepahlawanan dari India. Kisah ini dikisahkan oleh seorang rsi bernama Walmiki yang berfokus pada perjalanan hidup Dewi Sita dan Rama.
Dalam bahasa Sanskerta, Ramayana terbagi menjadi tujuh kitab atau kanda, yang masing-masing menyajikan alur cerita secara kronologis. Berikut tujuh kanda Ramayana beserta ringkasan ceritanya.
1. Balakanda
Balakanda menjadi awal kisah dalam Ramayana. Kitab ini mengisahkan Prabu Dasarata, raja Ayodhya, yang memiliki tiga istri: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Dari ketiganya, lahir empat putra, yaitu Rama, Bharata, Laksmana, dan Satrughna. Di bagian ini juga diceritakan bagaimana Rama memenangkan sayembara dan menikahi Sita, putri Prabu Janaka.
2. Ayodhyakanda
Ayodhyakanda menggambarkan saat Rama diusir ke hutan akibat permintaan Dewi Kekayi, salah satu permaisuri Prabu Dasarata. Bersama Sita dan Laksmana, Rama menjalani pengasingan. Setelah kepergian mereka, Prabu Dasarata wafat. Bharata, adik Rama, tidak mau menggantikan tahta dan mencoba membawa Rama kembali, tetapi Rama menolak. Akhirnya, Bharata memimpin kerajaan atas nama Rama.
3. Aranyakanda
Kitab Aranyakanda menceritakan masa pengasingan Rama, Sita, dan Laksmana di hutan. Selama tinggal di sana, Rama sering membantu para pertapa yang diganggu oleh para raksasa. Namun, peristiwa besar terjadi ketika Rawana menculik Sita. Kitab ini juga mengisahkan perlawanan Jatayu, seekor burung raksasa, yang berusaha menyelamatkan Sita tetapi gugur dalam pertempuran.
4. Kiskindhakanda
Kiskindhakanda mengisahkan pertemuan Rama dengan Sugriwa, raja bangsa kera. Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali, saudaranya yang merebut tahta. Setelah menjadi raja Kiskindha, Sugriwa bersumpah membantu Rama melawan Rawana. Mereka kemudian menyusun rencana menyerang Alengka untuk menyelamatkan Sita.
5. Sundarakanda
Sundarakanda menyoroti peran Hanuman, yang menjadi utusan Rama. Hanuman pergi ke Alengka, bertemu Dewi Sita, dan menyampaikan pesan dari Rama. Dalam petualangannya, Hanuman ditangkap oleh pasukan Rawana, tetapi berhasil meloloskan diri. Ia bahkan membakar sebagian ibu kota Alengka sebelum kembali ke pihak Rama.
6. Yuddhakanda
Yuddhakanda mengisahkan pertempuran besar antara pasukan Rama, yang didukung oleh tentara kera, melawan laskar Rawana. Setelah berhasil menyeberangi lautan dengan jembatan Situbanda, pasukan Rama menyerang Alengka. Pertempuran berakhir dengan kematian Rawana di tangan Rama, yang menggunakan panah sakti. Rama akhirnya kembali ke Ayodhya bersama Sita.
7. Uttarakanda
Uttarakanda menutup epik Ramayana dengan cerita setelah Rama kembali ke Ayodhya. Sita diusir karena kabar burung yang meragukan kesuciannya. Ia kemudian tinggal di pertapaan Walmiki dan melahirkan Kusa serta Lawa. Kedua anak itu kemudian mendatangi istana Ayodhya saat upacara Aswamedha dan menyanyikan kisah Ramayana yang digubah oleh Walmiki.
Kisah dalam tujuh kanda ini tidak hanya menggambarkan perjalanan heroik Rama tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kehidupan, pengorbanan, dan keadilan yang menjadi inspirasi hingga kini. (TB)