Biodata dan Profil I Made Artana, Sosok di Balik Suksesnya Brand Ayam Goreng ACK, Berjuang dari Nol

Author:
Share

Di balik kesuksesan brand lokal fast food ACK, ada perjuangan panjang I Made Artana, seorang pria asal Banjar Umaanyar, Darmasaba, Badung, Bali yang berhasil membangun usaha dari nol. ACK, yang merupakan singkatan dari Ayam Crispy Kriuk, kini telah memiliki ratusan outlet, tidak hanya di Bali tetapi juga merambah ke Lombok, bahkan bersiap menembus pasar Jawa.  
Dilansir dari berbagai sumber, Artana lahir dari keluarga pedagang, jiwa wirausaha Artana sudah terbentuk sejak kecil. Semasa SD, ia kerap membantu orang tuanya berjualan es keliling. Namun, cobaan hidup datang ketika ia duduk di bangku SMP. Orang tuanya berpulang. Meski begitu, ia tetap fokus menyelesaikan pendidikan di STM jurusan Listrik, yang diselesaikannya pada 1993.
Setelah tamat STM, Artana bercita-cita membuka bengkel AC. Namun, jalan hidup membawanya ke arah lain. Ia mulai bekerja sebagai teknisi di sebuah proyek di Legian Plaza. 
Ketika salah satu restoran cepat saji di lokasi tersebut membuka lowongan untuk posisi maintenance, Artana mencoba peruntungannya. Ia diterima dan bekerja di sana selama dua dekade, dari 1993 hingga 2013.  
Selama 20 tahun bekerja di restoran cepat saji Amerika Serikat, ia belajar banyak tentang sistem operasional, manajemen, hingga pelayanan. Cita-cita awalnya untuk membuka bengkel AC pun berubah. Ia ingin memiliki usaha fast food sendiri.  
Sebelum resmi keluar dari pekerjaannya, Artana mulai merintis bisnis kecil-kecilan dengan menjual es krim keliling. Menggunakan mobil pribadi, ia berkeliling ke berbagai tempat ramai, seperti Taman Ayun saat Hari Raya Galungan dan kawasan Art Center selama Pesta Kesenian Bali. 
Hasilnya cukup memuaskan. Bahkan, dari hasil jualannya selama sebulan di PKB, ia mampu membeli mobil Espass untuk mendukung usahanya.  
Pada 1 April 2015, Artana memberanikan diri membuka bisnis fast food dengan nama McDis. Nama ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tempatnya bekerja sebelumnya. 
Namun, keputusan tersebut membawa tantangan besar. Restoran cepat saji asal Amerika yang menjadi inspirasinya mengajukan somasi karena kemiripan nama dan logo.    
Artana akhirnya memutuskan mengganti nama usahanya menjadi ACK pada Oktober 2013. Nama ini lebih mencerminkan identitas lokal sekaligus mempermudah usaha untuk berkembang.  
Berawal dari Darmasaba, ACK kini menjelma menjadi salah satu brand fast food lokal yang diperhitungkan. Dengan lebih dari 290 outlet hingga di Lombok, ACK menawarkan beragam menu seperti ayam goreng, es krim, hingga burger. 
Target selanjutnya adalah menembus pasar Jawa, dimulai dari Banyuwangi. Dan Artana pun optimistis.    
Bagi I Made Artana, kunci kesuksesan terletak pada kerja keras, ketekunan, dan keberanian mengambil peluang. Berbekal pengalaman 20 tahun di industri makanan cepat saji, ia berhasil membangun brand lokal yang mampu bersaing.  
Semua yang ia capai adalah hasil dari perjalanan panjang dan pembelajaran dari setiap tantangan. Ia ingin ACK terus berkembang dan menjadi kebanggaan lokal.
Kisah I Made Artana adalah bukti bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa saja, selama ada kemauan untuk terus belajar dan berjuang. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!