Musisi Bali, Nanoe Biroe, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya dengan menggagas gerakan “Ogoh-ogoh No Soundsystem” untuk Pawai Ogoh-ogoh 2025. Gagasan ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, yang menegaskan komitmennya dalam mendukung tradisi budaya tanpa intervensi modern yang berlebihan.
Dalam audiensi yang berlangsung Senin 10 Maret 2025 di Kantor Walikota Denpasar, Nanoe Biroe menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya penggunaan sound system saat malam Pengerupukan. Menurutnya, keberadaan perangkat audio berdaya besar sering kali menutupi suara gamelan tradisional, yang seharusnya menjadi elemen utama dalam iringan Ogoh-ogoh.
“Di Catur Muka tahun lalu, saya melihat iring-iringan sound system yang terasa kurang elok dan tidak sejalan dengan esensi ogoh-ogoh. Suara gambelan yang seharusnya mendominasi justru tertutupi,” ujar Nanoe Biroe.
Gerakan ini sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2024 tentang Pelestarian Ogoh-ogoh, yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Denpasar sebagai upaya menjaga keaslian tradisi.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan seniman seperti Nanoe Biroe sangat penting untuk mewujudkan Pawai Ogoh-ogoh 2025 yang bebas sound system, sesuai dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam – Menyama Braya.
“Kami menyambut baik gerakan ini. Selain mengembalikan esensi budaya, langkah ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga tradisi. Jika masyarakat dan seniman bersatu, saya yakin Pengerupukan 2025 akan lebih sakral dan bermakna,” ungkap Arya Wibawa.
Sebagai langkah konkret, pada 13 Maret mendatang, Nanoe Biroe dan timnya akan menggelar sosialisasi ke sekitar 100 Sekehe Teruna Teruni se-Kota Denpasar. Kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Bali yang autentik.
“Waktunya memang terbatas, tetapi kami berharap pesan ini bisa sampai ke hati adik-adik Sekehe Teruna. Mari kita wujudkan Pawai Ogoh-ogoh 2025 yang lebih damai dan sesuai tradisi,” pungkas Nanoe Biroe. (TB)