Pada Minggu sore, 24 November 2024, Krama Adat Banjar Lumintang mengadakan budaya mepeed ngaturang prani bhakti penganyar di Pura Desa dan Puseh Adat Denpasar, Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian upacara keagamaan, termasuk Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, Tawur Tabuh Gentuh, Ngusaba Desa, dan Ngusaba Nini, serta Mapedudusan Agung.
I Nyoman Apramana, Kelian Adat Banjar Lumintang, menjelaskan bahwa dalam prosesi ini, para peserta menempuh perjalanan sekitar 3 kilometer, berjalan kaki dari Pura Ratu Gede Panyarikan Banjar Adat Lumintang menuju Pura Desa dan Puseh Denpasar. “Peserta yang terlibat meliputi krama banjar, muda-mudi, PKK, serta sekaa gong,” tambahnya.
Rute perjalanan dimulai dari Jalan Ayani Selatan, melewati Dusun Wanasari di Jalan Kartini, kemudian melintas Banjar Wangaya Kaja, Rumah Sakit Wangaya, Banjar Wangaya Kelod, hingga mencapai Pura Desa dan Puseh Denpasar.
Selain mengaturang bakti penganyaran, acara ini juga menjadi kesempatan untuk berdoa bersama demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan digelar pada Rabu, 27 November 2024. Krama Adat Banjar Lumintang berharap agar Pilkada dapat berjalan dengan aman, damai, dan kondusif, khususnya di wilayah Banjar Lumintang dan Kota Denpasar secara keseluruhan.
Dalam kesempatan ini, I Nyoman Apramana juga mengimbau masyarakat untuk menunaikan hak pilih mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan tenang dan nyaman, serta mendukung pelaksanaan pemilu yang aman dan luber sesuai dengan slogan Pilkada kali ini.
Pengamanan jalannya acara mepeed ini juga melibatkan bantuan dari Banser RT 8 Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, yang bekerja sama dengan Pecalang Adat Banjar Lumintang. (TB)