Calonarang, seorang janda yang dikenal sebagai penguasa ilmu hitam, merupakan tokoh legendaris yang kisahnya telah diwariskan secara turun-temurun. Dikisahkan, ia sering menggunakan kekuatannya untuk merusak hasil panen para petani dan menyebarkan wabah penyakit di desa tempat tinggalnya.
Meski memiliki seorang puteri cantik bernama Dyah Ayu Ratna Manggali, kehadiran Calon Arang membuat puterinya kesulitan mendapatkan suami karena masyarakat takut akan reputasi sang ibu.
Marah karena nasib puterinya, Calon Arang berniat membalas dendam kepada masyarakat. Ia menculik seorang gadis muda dan membawanya ke kuil untuk dijadikan persembahan kepada Dewi Durga, dewi yang ia puja sebagai sumber kekuatannya.
Ritual gelap ini membawa bencana besar ke desa tersebut. Esok harinya, banjir besar melanda, disusul dengan kemunculan berbagai penyakit yang memakan banyak korban jiwa.
Melihat bencana yang melanda, Raja Airlangga, penguasa wilayah tersebut, mengambil tindakan. Ia meminta bantuan dari penasihat spiritualnya, Empu Baradah, untuk mengatasi ancaman Calon Arang. Empu Baradah merancang strategi cerdik dengan mengirimkan muridnya, Empu Bahula, untuk menikahi Dyah Ayu Ratna Manggali.
Pernikahan ini dirayakan dengan pesta besar selama tujuh hari tujuh malam, membawa kedamaian sementara ke desa tersebut.
Empu Bahula, yang telah menikahi puteri Calon Arang, berhasil menemukan sebuah buku penting milik mertuanya.
Buku tersebut berisi rahasia ilmu hitam yang menjadi sumber kekuatan Calon Arang. Dengan cerdik, Bahula menyerahkan buku itu kepada gurunya, Empu Baradah.
Ketika Calon Arang menyadari bahwa bukunya telah dicuri, ia murka dan memutuskan untuk menghadapi Empu Baradah secara langsung. Namun, tanpa bantuan Dewi Durga, Calon Arang tidak dapat mengalahkan Empu Baradah. Dalam pertempuran itu, Calon Arang akhirnya dikalahkan, mengakhiri teror yang selama ini mengancam desa.
Sejak kekalahan Calon Arang, desa tersebut kembali damai dan terbebas dari ilmu hitamnya. Kisah ini tidak hanya menjadi legenda yang memperingatkan tentang bahaya ilmu hitam, tetapi juga mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dan keberanian dalam menghadapi kejahatan.
Hingga kini, cerita Calon Arang tetap hidup dalam tradisi dan budaya masyarakat Jawa, menjadi salah satu kisah penuh makna yang diwariskan dari generasi ke generasi. (TB)