Gunung Ciremai tidak hanya dikenal karena keindahan panoramanya, tetapi juga menyimpan cerita mistis yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Salah satu legenda yang paling terkenal adalah kisah asal-usul Nyi Pelet, sosok gaib yang dianggap sebagai penguasa spiritual Gunung Ciremai. Hingga kini, keberadaannya masih diyakini oleh masyarakat dan para pelaku supranatural.
Menurut cerita yang berkembang, Nyi Pelet adalah sosok yang memiliki kesaktian luar biasa, terutama dalam hal percintaan. Kepercayaan terhadap dirinya diperkuat dengan adanya berbagai pantangan bagi siapa pun yang mendaki Gunung Ciremai.
Beberapa larangan tersebut termasuk tidak boleh buang air kecil sembarangan, wajib mengucapkan salam, dan harus menginjak tanah sebanyak tiga kali sebelum melanjutkan perjalanan.
Asal-usul Nyi Pelet
Berdasarkan cerita turun-temurun, Nyi Pelet awalnya adalah seorang perempuan biasa yang menguasai ilmu hitam. Obsesi untuk tetap awet muda dan selalu tampak cantik membuatnya nekat mencuri Kitab Mantra Asmara, sebuah kitab pusaka yang diciptakan oleh Ki Buyut Mangun Tapa, seorang ahli ilmu putih.
Kitab tersebut berisi berbagai ajian tentang asmara, termasuk ajian terkenal bernama Jaran Goyang. Ajian ini dipercaya mampu memikat hati siapa saja yang diinginkan.
Setelah berhasil mendapatkan kitab tersebut, Nyi Pelet menggunakan ajian Jaran Goyang untuk menarik perhatian pria-pria muda. Meski sudah berusia ratusan tahun, berkat ajian tersebut ia tetap terlihat muda dan mempesona, sehingga banyak pria yang tergoda olehnya.
Namun, di balik kecantikannya, Nyi Pelet memiliki niat jahat. Para pria yang berhasil ia gaet hanya dijadikan tumbal untuk menjaga kecantikannya.
Setelah puas mempermainkan mereka, Nyi Pelet menghabisi nyawa para lelaki tersebut demi mempertahankan penampilannya yang awet muda.
Mengetahui bahwa Kitab Mantra Asmara telah disalahgunakan, Ki Buyut Mangun Tapa mengutus muridnya, Restu Singgih, untuk merebut kembali kitab tersebut.
Setelah pertempuran sengit, Nyi Pelet akhirnya dikalahkan, dan Kitab Mantra Asmara berhasil direbut kembali. Meski begitu, ajian Jaran Goyang tetap melekat pada diri Nyi Pelet, menjadikannya sosok yang terus dikenang dalam legenda masyarakat sekitar Gunung Ciremai. (TB)