Sejarah Desa Tembuku Bangli, Bermula dari Sistem Pembagian Air Pertanian

Author:
Share
Istimewa
Desa Tembuku, terletak di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali, memiliki sejarah yang unik. Meskipun tidak terdapat dokumen tertulis yang mendetail mengenai asal-usulnya, cerita dari para sesepuh dan tokoh masyarakat memberikan gambaran tentang bagaimana desa ini terbentuk dan berkembang.
Asal-Usul Desa Tembuku
Konon, pada masa lampau, sekelompok orang datang ke wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Tembuku. Para pendatang ini, yang kemudian menjadi leluhur penduduk desa, memilih untuk terjun ke bidang pertanian demi mempertahankan hidup. 
Untuk mengairi lahan pertanian mereka, para leluhur membangun sebuah bendungan atau “empelan”.
Seiring waktu, muncul permasalahan terkait pembagian air yang dianggap tidak adil di antara para petani. Untuk mengatasi masalah ini, mereka menciptakan sebuah sistem pembagian air menggunakan sebatang kayu yang disebut “Tembukuan”. 
Sistem ini memungkinkan air dialirkan secara merata dan seimbang sesuai dengan luas lahan pertanian yang digarap.
Sistem pembagian air yang efektif ini menciptakan kerukunan dan keharmonisan di antara para penduduk. Sebagai penghormatan terhadap kerja keras dan inovasi yang telah membawa kemakmuran dan kedamaian, wilayah ini kemudian dinamakan “Tembukuan”. 
Seiring berjalannya waktu, nama tersebut mengalami perubahan dan akhirnya menjadi “Desa Tembuku”.
Kepemimpinan Desa Tembuku
Desa Tembuku telah dipimpin oleh beberapa tokoh yang berjasa dalam memajukan desa. Berikut adalah daftar para pemimpin desa dari waktu ke waktu:
1. I Wayan Dangin
2. Anak Agung Gede Oka
3. Anak Agung Gede Winaya (1980-2004)
4. Anak Agung Gede Ngurah (2004-2008)
5. Anak Agung Gede Ngurah (2008-2013)
6. I Ketut Mudiarsa (2013-2019)
7. I Ketut Mudiarsa (2019-2025)
Kesimpulan
Sejarah Desa Tembuku mencerminkan bagaimana inovasi dalam manajemen sumber daya alam dapat membawa perubahan positif dan menciptakan komunitas yang harmonis. 
Meskipun cerita ini bersumber dari narasi lisan yang kebenarannya masih perlu diverifikasi, penting untuk mengenang dan menghormati usaha para leluhur dalam membangun desa yang kini dikenal sebagai Desa Tembuku. (TB)A
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!