Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Ahim Abdurahim lahir pada tanggal 17 April 1942 di Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Ia adalah seorang perwira tinggi Angkatan Darat Indonesia yang juga dikenal sebagai birokrat dan pemimpin pemerintahan yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali dari tahun 1993 hingga 1998.
Selain itu, Ahim juga mengisi posisi sebagai penjabat Gubernur Bali selama beberapa bulan pada tahun 1998.
Pendidikan dan Karier Militer
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Ahim melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer. Di sana, ia menjalani pendidikan selama beberapa tahun dan lulus dengan pangkat Letnan Dua pada tahun 1966.
Karier militer Ahim dimulai dengan berbagai penugasan di berbagai komando dan operasi militer, yang menandai perjalanannya sebagai seorang perwira yang berdedikasi dan berpengalaman.
Ahim mengawali karier di Komando Daerah Militer VI/Siliwangi di Jawa Barat, di mana ia melayani sebagai Komandan Pleton di Batalyon 330 Cicalengka. Ia juga terlibat dalam operasi pemberantasan Gerakan Pembebasan Kalimantan Barat, yang menunjukkan keterlibatannya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Selama berada di Resimen A-B Taruna Akmil dan kemudian sebagai Wakil Komandan Resimen Taruna Akmil di Magelang, Jawa Tengah, Ahim terus menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Pengalaman militernya semakin bertambah saat ia dipindahkan ke Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin di Sulawesi Selatan, di mana ia terlibat dalam operasi-operasi penting seperti Operasi Seroja di Timor Timur dan menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian Kontingen Garuda VIII di Timur Tengah.
Kepemimpinan dalam Militer dan Pemerintahan
Ahim Abdurahim juga memiliki pengalaman yang luas dalam bidang pemerintahan daerah. Setelah bertugas di berbagai posisi militer di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan, Ahim dipindahkan ke Bali untuk menjabat sebagai Asisten Teritorial Komando Daerah Militer IX/Udayana dengan pangkat Kolonel. Di Bali, Ahim kemudian diangkat sebagai Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wirasatya pada tahun 1991.
Puncak karier pemerintahannya adalah ketika Ahim dilantik sebagai Wakil Gubernur Bali pada tanggal 19 Juli 1993, menggantikan Aspar Aswin. Ahim menjadi tokoh pertama dari etnis Sunda dan yang kedua dari agama Islam yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.
Selama masa jabatannya, Ahim aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan dan pengembangan Bali, termasuk menghadiri peristiwa penting seperti peletakkan batu pertama pembangunan Vihara Buddha Guna Bali di Puja Mandala pada tahun 1994.
Kontribusi dan Peninggalan
Pada tanggal 23 Mei 1998, Gubernur Bali Ida Bagus Oka dilantik menjadi Menteri Negara Kependudukan dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, sehingga Ahim menggantikannya sebagai gubernur dalam kapasitas sebagai pelaksana tugas. Meskipun hanya beberapa bulan menjabat sebagai penjabat Gubernur Bali, Ahim berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik sebelum Dewa Made Beratha dilantik sebagai Gubernur Bali yang baru pada tanggal 28 Agustus 1998.
Ahim Abdurahim berakhir meninggal pada tanggal 28 Januari 1999, di Surabaya, Jawa Timur, karena sakit.
Kesimpulan
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Ahim Abdurahim adalah figur yang meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah militer Indonesia dan pemerintahan daerah Bali. Dari perannya sebagai perwira di berbagai front operasi hingga kepemimpinannya yang sukses sebagai Wakil Gubernur Bali, Ahim menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa terhadap tugas negara. Meskipun telah tiada, Ahim tetap dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan Bali dan Indonesia pada umumnya. (TB)