Prof. Dr. Ida Bagus Oka (16 April 1936 – 8 Maret 2010) dikenal sebagai tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah politik dan pemerintahan Bali. Ia menjabat sebagai Gubernur Bali ke-7 dari tahun 1988 hingga 1998, menggantikan Ida Bagus Mantra.
Selain itu, Ida Bagus Oka juga memiliki karier sebagai Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN di Indonesia pada Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah pemerintahan Presiden Baharuddin Jusuf Habibie.
Ida Bagus Oka lahir di Bali pada 16 April 1936. Sebagai Gubernur Bali, Ida Bagus Oka memimpin provinsi dengan fokus pada pengembangan infrastruktur dan budaya Bali. Selama masa jabatannya, ia aktif dalam memajukan pariwisata, memperbaiki infrastruktur publik, dan mempromosikan kebudayaan Bali sebagai aset utama provinsi.
Kasus Hukum
Meskipun memiliki pencapaian signifikan dalam pembangunan Bali, nama Ida Bagus Oka juga tercoreng karena terlibat dalam kasus hukum yang merugikan reputasinya. Salah satu kasus yang mencuat adalah terkait dugaan korupsi yang melibatkan dana Yayasan Bali Dwipa (YBD).
Dana ini seharusnya digunakan untuk kepentingan umum, namun diduga digunakan untuk kepentingan pribadi dan politiknya. Kasus ini menimbulkan kerugian yang signifikan bagi negara, diperkirakan mencapai Rp 1,8 miliar dari total dana yayasan sebesar Rp 2,6 miliar.
Pada tahun 2001, Ida Bagus Oka diadili dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara terkait dengan kasus korupsi senilai Rp 2,3 miliar.
Kehidupan Pribadi dan Masa Purnabakti
Ida Bagus Oka menikah dengan Ida Ayu Asiawati dan memiliki tujuh orang anak. Ia meninggal di RSUP Sanglah pada 8 Maret 2010 dan meninggalkan enam belas cucu.
Warisan dan Penutup
Sebagai seorang politikus dan pemimpin, ia memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan Bali di berbagai bidang, meskipun cahayanya dalam politik terkena bayang-bayang kasus hukum. (TB)