![]() |
Istimewa |
Pura Dalem Puri Besakih, sebuah kompleks suci yang berlokasi di selatan Pura Penataran Agung Besakih, menjadi salah satu titik penting dalam kompleks Pura Besakih, Karangasem, Bali. Pura ini awalnya dikenal sebagai Pura Dalem Kedewatan, namun kemudian dikenal dengan nama saat ini. Tempat ini didedikasikan untuk pemujaan Bhatari Durga, salah satu wujud Dewi Parwati dalam kepercayaan Hindu Bali.
Keberadaan dan Fungsi Sosial
Pura Dalem Puri Besakih tidak hanya menjadi tempat ibadah utama bagi umat Hindu Bali setelah melaksanakan Upakara Pitra Yadnya, seperti ngaben (upacara kematian) dan Memukur atau Ngeroras (menjelajahi roh), tetapi juga dipercaya menjadi pusat pengadilan roh manusia yang telah meninggal ke alam akherat.
Konsep ini tercermin dalam tata letak Pura, dengan Utama Mandala yang mewakili Surga, Nista Mandala yang melambangkan Neraka, dan Madya Mandala tempat pengadilan pertama roh.
Simbolisme dan Arsitektur
Pura Dalem Puri Besakih terkenal dengan konsep Siwa Sidhanta, yang memvisualisasikan keberadaan sorga dan neraka sesuai dengan ajaran Hindu. Pintu masuk utama Pura ini berhadapan langsung dengan pintu masuk Pura Penataran Agung Besakih yang ikonik, yang berbentuk Candi Bentar.
Di dalam kompleks Pura, terdapat beberapa pelinggih penting seperti Pelinggih Tegal Penangsaran yang merupakan simbol neraka dengan pohon besar bernama Taru Curiga, yang melambangkan pohon berbuah senjata tajam.
Ada juga Pelinggih Prajapati di Madya Mandala, tempat memuja Sang Hyang Yama Dipati, penguasa roh manusia yang menuju alam niskala atau Para Loka.
Upacara
Ritual yang dilaksanakan di Pura Dalem Puri Besakih sangat beragam. Piodalan di pura ini jatuh pada hari Buda Keliwon Ugu, sementara upacara Yadnya Ngusaba Kepitu diadakan setiap tahun pada sasih Kepitu, penanggal 1, 3, atau 5.
Konsep Pengadilan Roh
Pura Dalem Puri Besakih juga dianggap sebagai simbol pengadilan Tuhan terhadap roh manusia yang meninggal. Roh tersebut menghadapi ujian karma mereka, di mana roh yang lebih banyak berbuat dharma (kebajikan) diharapkan akan diterima di simbol Surga, sementara roh yang lebih banyak berbuat adharma (kejahatan) mungkin ditempatkan di simbol Neraka.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Pura Dalem Puri Besakih tidak hanya merupakan tempat ibadah yang sakral bagi umat Hindu Bali, tetapi juga merupakan pusat spiritualitas dan dipercaya sebagai pengadilan roh. Dengan konsep uniknya yang membagi area menjadi Surga dan Neraka, Pura ini menjadi simbol keagungan dan harapan bagi umat Hindu dalam menghadapi kehidupan dan kematian. (TB)