Mengenal Lis, Sarana Penting dalam Upacara Agama Hindu, Lengkap Makna dan Bagian-bagiannya

Author:
Share
YouTube Ayyu Sekar Official

Lis merupakan salah satu sarana upakara yang digunakan dalam agama Hindu di Bali. Lis ini digunakan untuk mencipratkan atau memercikkan tirtha (air suci), lis berfungsi sebagai alat penyucian diri yang bertujuan untuk menjauhkan dari kekuatan negatif yang dapat mengganggu manusia. Dalam konteks upacara agama Hindu, ada beberapa jenis lis yang digunakan, tergantung pada tingkat upacara yang diadakan.

Untuk tingkatan upacara yang lebih besar biasanya menggunakan lis ageng atau lis gede, sementara dalam upacara biasa atau kecil digunakan lis alit atau lis padma. Lis tidak hanya merupakan alat pensucian, tetapi juga memiliki makna simbolik.

Dan berikut makna dari bagian-bagian lis atau buu tersebut.

– Tangga Menek dan Tangga Tuwun: Lambang permohonan kepada Ida Sanghyang Widhi agar kebaikan selalu meningkat dan hal-hal yang bersifat keburukan berkurang atau hilang.

– Jan Sesapi: Terbuat dari reringgitan janur, lambang dan permohonan kepada Ida Sanghyang Widhi agar tujuan me-yajnya tercapai.

– Lilit Linting: Simbol kebulatan tekad untuk berbhakti kepada-Nya.

– Lawat Buah dan Lawat Nyuh: Menyimbolkan permohonan kepada Ida Sanghyang Widhi agar yajnya yang diselenggarakan mendapat pahala kebaikan.

– Tepung Tawar: Simbol keseimbangan hidup manusia, terutama dalam perwujudan rwa bhineda (dualitas).

– Daun Dapdap: Lambang kekuatan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.

– Ada juga simbol isi perut pada basang nguda, basang wayah, tipat pusuh, siku, ntud.

Namun setiap daerah di Bali juga memiliki bagian-bagian lain dari lis yang mungkin ada penambahan dan dengan nama berbeda.

Selain sebagai bagian dari banten (persembahan), lis juga digunakan pada waktu piodalan di sanggah kemulan atau di Pura, serta dalam rentetan upacara Panca Yadnya. Lis juga disebutkan sebagai senjata sakti dalam serba serbi Hindu Bali, dan ketika Ida Pemangku atau Ida Pedanda memuja.

Penggunaan sarana lis atau bebuu memiliki makna mendalam sesuai dengan simbolisme dalam upacara Hindu Bali.

Lis, yang berasal dari kata bahasa Bali “les” yang berarti ciri atau wujud tertentu, dan “mebuu” yang berarti mabersih, menunjukkan perwujudan yang mengandung arti sesuai dengan ajaran agama Hindu. Dengan begitu, lis bukan hanya alat upacara, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang tinggi dalam kehidupan keagamaan masyarakat Hindu Bali. (TB)

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!