![]() |
Istimewa |
Sebuah
video kemunculan lulut emas dibagikan di media sosial Instagram. Dimana lulut
emas tersebut muncul saat hari raya Kuningan.
Video
kemunculan lulut emas tersebut dibagikan akun Instagram @gianyarinfo_. Namun
tak dijelaskan secara rinci terkait lokasi kejadian munculnya lulut tersebut.
Dalam
video yang diunggah terlihat kumpulan ulat kecil-kecil yang merupakan lulut
emas. Di samping lulut tersebut dihaturkan satu buah canang dilengkapi dengan
dupa.
Lulut
emas tersebut dikatakan muncul bertepatan dengan hari raya Kuningan pada Sabtu,
14 Januari 2023. “Lulut mas medal kemarin pas di hari raya kuningan,” tulis
akun tersebut.
Ada
warganet yang berkomentar jika kemunculan lulut tersebut adalah pertanda baik.
Hal ini karena muncul saat Kuningan.
Lalu
pertanda apakah lulut emas ini?
Beberapa
kali fenomen lulut emas muncul di pekarangan rumah warga. Lulut emas ini
berwarna keemasan dan bergerombol. Bentuknya seperti ulat kecil-kecil serta
bertumpuk satu sama lain. Selain itu pergerakannya juga sangat lambat.
Lulut
ini bisa hidup di mana saja, yang penting udara di sana lembab. Namun, dalam
kepercayaan masyarakat Hindu di Bali, kemunculan lulut ini justru dianggap
membawa pertanda. Bisa dibilang, ini adalah sebuah peringatan dari alam untuk
keluarga penghuni rumah yang ada lulutnya tersebut.
Bahkan
jika di pekarangan rumah ditemukan lulut, dianggap sebagai pertanda buruk.
Selain itu, lulut ini juga bermakna karang panes.
Menurut
Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda yang dilansir dari Tribun Bali mengatakan,
terdapat empat jenis lulut. Lulut pertama yakni berwarna emas, lulut kedua
berwarna perak, lulut berwarna tembaga, serta yang keempat lulut berwarna
hitam.
Menurut
Ida, jika di dalam suatu rumah muncul lulut berwarna emas, maka hal itu
merupakan peringatan yang luar biasa bagi rumah itu. Ini dikarenakan pekarangan
rumah itu panes sehingga harus dilakukan upacara. Berbagai sumber menyebutkan
ritual untuk menghilangkan ulat lulut dan seluruh energi negatifnya, dengan
melakukan ritual jigramaya, bayuh karang dan sebagainya.
Sementara
itu, menurut lontar Roga Sanghara Gumi, salah satu tanda karang panes adalah
munculnya hal-hal yang tidak lumrah, seperti kemunculan lulut. Lulut ini
merupakan salah satu pertanda karang panes. Hal ini dikarenakan, kemunculan
lulut ini merupakan hal yang tidak biasa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
bisa dipastikan ada unsur-unsur tertentu di dalam tanah yang menyebabkan
kemunculan lulut ini.
Secara
mitologis, lulut ini dikaitkan dengan Ida Bhatara Sri yang muncul sebagai
pertanda karang itu panes. Sehingga biasanya akan digelar upacara prayascita.
Selain itu, lulut tersebut diletakkan di dalam klungah (kelapa kecil yang sudah
ada airnya), setelah itu dihanyutkan di sungai atau laut. Penykapan yang lebih
tinggi ada juga dengan melakukan pecaruan. Pecaruan ini dilaksanakan jika,
lulut tersebut muncul berulang-ulang di karang yang sama.
Selain
di Bali, lulut juga dikenal erat di beberapa daerah sekitar Jawa seperti Madura
dan sekitarnya. Kendati dikenal sebagai mitos pertanda buruk, sebagian juga ada
yang meyakini malah lulut emas bisa menandakan kedatangan sebuah rejeki
berkepanjangan.
Lulut
emas memang biasa hadir ke permukaan bumi dengan berkoloni, akan tetapi belum
terkupas tujuan apa sebenarnya mereke tampil ke permukaan. Sebagian orang juga
meyakini itu semua hanyalah fenomena alam dan merupakan bagian dari siklus
hidup lulut. (TB)