Merinding! Kisah Bus Hantu yang Gentayangan di Bali, Ada Warga yang Naik Bus Itu

Author:
Share
Istimewa
Ada kisah tentang bus hantu di Gianyar Bali. Dimana bus hantu ini selalu bergentayangan saat malam.
Keberadaan bus hantu ini pun sudah tersebar luas di kalangan warga Gianyar. Bahkan ada yang mengatakan, ada warga yang naik bus ini saat mau ke pasar.
Bagaimana kisah bus hantu yang bergentayangan di Gianyar Bali ini? Bagaimana awal mulanya bus ini selalu bergentayangan?
Kisah bus hantu bergentayangan di jalan di Gianyar Bali ini terjadi di Desa Kemenuh. Di mana lokasinya dari sisi barat, tepatnya di perbatasan Desa Kemenuh dengan Desa Batuan, Gianyar.
Dimana di sana terdapat sebuah Telabah atau sungai bernama telabah Besil. Dilansir dari Correcto.id, dikisahkan bagaimana awal mula bus ini menjadi bus hantu.
Disebutkan jika pada tahun 1960-an ada satu unit bus yang membawa kurang lebih 40 penumpang warga setempat melintas di kawasan tersebut.
Ketika itu, bus tersebut mengalami kejadian naas. Bus itu jatuh ke sungai ke dalam sungai.
Dalam kejadian itu, dikatakan jika semua awaknya tak ada yang selamat atau meninggal dunia.
Masih dilansir dari Correcto.id, Kelian Dinas dan Adat Banjar Kemenuh Kangin, I Wayan Wijana mengatakan, kejadian kecelakaan tragis tersebut membuat lokasi itu menjadi angker.
Bahkan, hingga kini lokasi tersebut pun masih sangat angker. Dan menurut kabar yang beredar, hingga saat ini bus tersebut masih bergentayangan.
Tak sekadar hanya gentayangan, bus tersebut juga masih mencari penumpang.
Wijana mengatakan, ada seorang warga yang naik bus hantu tersebut. Saat itu, warga tersebut hendak pergi ke Pasar Sukawati. Warga itu menumpang bus hantu tersebut.
Kejadian terjadi kira-kira pukul 04.00 Wita, dimana warga tersebut menunggu mikrolet. Kemudian dari arah timur datanglah sebuah bus.
Warga mengira itu bus Trans Sarbagita dan ia pun menaikinya. Namun setelah sampai di perbatasan barat desa, warga disuruh turun. 
Disuruh turun, warga itu pun hanya menurut. Setelah turun, bis itu langsung hilang. Warga itu pun langsung merinding.
Dari penuturan warga tersebut menurut Wijana, suasana di dalam bus sama seperti bus pada umumnya. Ada yang bercengkrama, tidur, dan anak-anak bermain. Bahkan saat di dalam bus, warga itu pun tidak memiliki firasat buruk. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!