Prestasi membanggakan kembali diraih oleh perwakilan Bali di dunia internasional. Salah satunya dalam hal seni.
Prestasi ini diraih oleh Sanggar Santhi Budaya Buleleng, Bali. Sanggar ini meraih juara 2 atau silver prize di festival tari dunia yakni Dance Festival yang diselenggerakan oleh Federation International Dance Arts Festival (FIDAF), di Cheonan, Korea Selatan.
Dengan raihan Sanggar Santhi Budaya ini membawa Indonesia untuk pertama kalinya meraih 3 besar di ajang Cheonan International.
Pelatih tari Sanggar Santhi Budaya, I Gusti Ngurah Eka Prasetya mengatakan, pada ajang ini pihaknya membawakan 3 materi tarian yakni garapan parade, garapan yang berjudul Ngeliput berdurasi 5 menit, dan terakhir garapan dengan judul Bhineda berdurasi 10 menit.
“Tentunya kegiatan ini sebagai promosi seni dan budaya baik secara umum yang ada di Indonesia dan Bali, khususnya Buleleng di Bali Utara,” katanya.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 12 hari yaitu tanggal 19 hingga 30 September 2022, Sanggar Santhi Budaya melibatkan 19 orang yang terdiri dari 13 penari, 5 penabuh, serta 1 direktur.
“Dari ajang ini kita memperoleh berbagai manfaat seperti membuka wawasan bagi anak didik untuk tampil di dalam maupun di luar negeri, meningkatkan kualitas teknis seni dan personal branding, serta belajar cross culture understanding secara langsung,” katanya.
Ia mengatakan selain prestasi yang diraih kali ini, sanggarnya telah mencetak segudang prestasi di antaranya sebagai duta seni topeng dunia 2008 di Imaco-Andong Korea Selatan, Pesta Gendang Malaka Malaysia 2013, Weifang International Dance Festival 2019 di China, Fiesta Folkloriada World Dance Festival-Fidaf Unesco 2019 di Manila.
Sampai saat ini sanggar ini sudah memiliki 384 siswa/siswi mulai dari anak-anak hingga dewasa, yang meliputi kelas tari dan gamelan on modern serta kontemporer, dan saat ini sudah memasuki generasi ke-6. Selain itu, Sanggar Santhi Budaya telah menjadi anggota FIDAF sejak tahun 2017. (TB)