![]() |
Setelah
viral fotonya naik dan duduk di pelinggih, bule itu lalu meminta maaf.
Permintaan maafnya tersebut disampaikan di Insta Story @dreamchaser_traveling.
Saat
menyampaikan permintaan maaf tersebut dirinya mengaku tidak tahu jika tak boleh
berfoto di sana. Hal itu dikarenakan saat itu suasana di pura sedang sepi
sehingga dirinya tak dapat informasi tentang hal itu.
Selain
itu, ia juga meminta maaf kepada semua orang yang tersinggung dengan foto itu.
“I
apologize for the erroneous photo, for everyone who was offended by this.
Since
the place where the photo was taken was deserted, I had no information that
this photo was prohibited so sorry,” tulis bule itu pada Sabtu, 1 Oktober 2022
sore.
Tak
hanya menyampaikan permintaan maaf, bule itu juga menghapus foto dirinya saat
duduk di pelinggih.
Karena
saat dilakukan pengecekan oleh Telusur Bali, foto itu sudah tak ada.
Diberitakan
sebelumnya, kejadian bule naik pelinggih kembali terjadi di Bali. Diduga bule
tersebut berasal dari Thailand. Diketahui kejadian bule naik pelinggih ini
viral di media sosial dan diunggah kembali oleh aktivis asal Bali Niluh
Djelantik. Niluh Djelantik pun meminta agar ada aturan sehingga hal ini tidak
terulang lagi.
Foto
tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @dreamchaser_traveling. Foto
ini diunggah pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dari postingannya tersebut, terlihat
seorang laki-laki duduk di atas pelinggih. Bule ini mengenakan baju putih,
masker hitam yang tergantung di dada, celana hitam, serta sepati warna biru
dongker.
Dalam
berfoto ia terlihat tersenyum dengan kepala menghadap ke depan. Ia duduk
seperti seorang bersantai dengan kaki menekuk ke bawah.
Dalam
unggahannya tersebut, bule tersebut mengunggah 7 foto dan diduga foto tersebut
diambil di Pura Teratai Bang Desa Candikuning, Tabanan Bali. Namun, hanya satu
foto yang memperlihatkan bule tersebut tengah duduk di pelinggih. Sementara
foto lainnya terlihat suasana pura dan ornamen pura termasuk pintu masuk pura.
Dalam
postingannya, ia menuliskan jika lokasi kawasan tersebut adalah di Kebun Raya
Bali, Bedugul. Ia menuliskan caption dalam dua bahasa yakni Inggris dan Rusia.
Kebun Raya Bali
Kebun Raya Bali (ini adalah
nama resmi dari Kebun Raya) adalah cabang dari Kebun Raya Bogor yang terletak
di pulau Jawa. Didirikan pada tahun 1958 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Taman ini tersebar di area seluas 157,5 hektar di lereng Gunung
Pohon, yang diterjemahkan sebagai “gunung pohon”. Kebun Raya Bali
terkenal dengan koleksi uniknya, di antaranya menonjol:
* pohon lebih dari 650
spesies;
* bambu dan begonia;
* kaktus dan pakis;
* tanaman air dan pemakan
serangga;
* anggrek diwakili oleh
lebih dari 400 spesies;
* azalea dan rhododendron;
* tanaman obat tradisional
di Bali;
* rafflesia raksasa adalah
kebanggaan taman. Monyet berkeliaran di antara pepohonan di sepanjang jalan
berliku, burung tropis yang menakjubkan terbang melintasi taman. Suasana
kesatuan dengan alam, ketenangan dan keheningan memerintah di sini.
Tulis
bule tersebut dalam bahasa Inggris dan Rusia.
Sementara
dalam biodata akunnya tertulis 𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐂𝐇𝐀𝐒𝐄𝐑 𝐓𝐑𝐀𝐕𝐄𝐋𝐄𝐑, 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐌𝐄, My travels story! 𝐓𝐡𝐚𝐢𝐥𝐚𝐧𝐝, 𝐏𝐡𝐮𝐤𝐞𝐭. If you don’t know where you are going,
any road will get you there.
Dari
arsitektur pura dan penelusuran tim Telusur Bali, kejadian ini diduga terjadi
di Pura Teratai Bang Tabanan, Bali.
Foto
ini pun langsung mendapat reaksi dari Niluh Djelantik.
Ia
menuliskan:
HE DO AND THE DONT’S while
in Bali
@dreamchaser_traveling what
you did is disrespectful to our people and their holy temple. You may not know
the rules. Please ask your tour guide/driver/google so you won’t repeat the
same mistake again.
DILARANG menaiki pelinggih
seperti yang dilakukan @dreamchaser_traveling. Mohon agar dinas provinsi
terkait bisa berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat untuk membuat aturan yang
singkat, sederhana tapi mengena.
Agar turis-turis tidak
berakhlak begini bisa diminimalisir.
Untuk
diketahui, bule naik pelinggih bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, kejadian
serupa juga terjadi beberapa kali. Salah satunya terjadi di Pura Batukaru
Foto
seorang bule naik ke pelinggih di Pura Batukaru, Desa Wongaya Gede,
Kecamatan Penebel, Tabanan viral di media sosial pada Rabu 12
November 2018. Bule asal Finlandia itu bernama Jarvi Tony Kristian asal
Finlandia.
Setelah
mengetahui dirinya dicari pihak kepolisian, ia menyerahkan diri ke Mapolsek
Denpasar Selatan. Tony didampingi temannya, Jouni Kalevi, kemudian dibawa ke
Polres Tabanan, Sabtu 15 November 2018 sekitar pukul 21.00 Wita. Tony pun
mengakui kesalahannya dan minta maaf.
Ia
pun siap untuk mengeluarkan dana sebesar Rp 15 juta untuk menggelar upacara
guru piduka. Dan pada Senin 17 November 2018 ia mengikuti upacara guru piduka
di Pura Batukaru.
Terkait
kasus ini, Jro Mangku Kabayan tidak sepenuhnya menyalahkan
Tony. Menurutnya, kemungkinan tidak ada niat buruk dari Tony, tapi karena
melihat view bagus dan ketidaktahuannya membuat kejadian ini terjadi. Terlebih
lagi, letak pura yang berada sekitar 100 meter dari areal
utama Pura Luhur Batukaru sehingga lepas dari pengawasan.
(TB)