400 Peserta Ikut Memukur di Kesiman Denpasar, 1.455 Orang Meoton Segara

Author:
Share

 

Istimewa

Ratusan
krama Desa Adat Kesiman Denpasar, Bali mengikuti prosesi memukur.

Prosesi
memukur ini adalah rangkaian dari Karya Angasti Puja Atma Wedana Maligia
Punggel dengan puncaknya Jumat, 26 Agustus 2022.

Diketahui
peserta dari memukur ini adalah sebanyak 400 peserta atau puspa.

Selain
memukur, juga telah dilakukan prosesi lainnya seperti metatah, hingga meoton
segara.

Bendesa
Desa Adat Kesiman, Jero Mangku I Ketut Wisna mengatakan sebelum acara arya
Angasti Puja Atma Wedana Maligia Punggel juga telah digelar pengabenan.

Pengabenan
ini diperuntukkan bagi krama kurang mampu secara gratis yang digelar 17 Juli
2022 lalu.

Ngaben
ini diikuti oleh 56 sawa (jenazah) yang digelar secara gratis untuk krama yang
kurang mampu.

“Sebelum
puncak karya besok, juga ada beberapa rangkaian yang telah berjalan. Pertama ada
acara Manusa Yadnya maoton segara atau mesasab segara yang diikuti oleh 1.455
orang krama,” kata Jero Wisna, Kamis 25 Agustus 2022.

Kemudian
dilanjutkan dengan mepandes atau potong gigi dengan peserta 609 orang.

“Pada
tanggal 22 Agustus kemarin juga melakukan prosesi nagangget don bingin di Pura Agung
Petilan Pengerebongan,” imbuhnya.

Sementara
untuk puncak karya akan dihadiri oleh Gubernur Bali, Wakil Gubernur Bali,
hingga Wali Kota Denpasar.

Selain
itu juga akan dihadiri oleh bendesa se-Kota Denpasar.

Puncak
karya ini dipuput oleh lima orang sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Putra
Tembau, Ida Pedanda Gede Made Karang, Ida Pedanda Gede Putra Sari Arimbawa, Ida
Pedanda Putra Telaga, dan Ida Pedanda Budha Dharma Kerti.

Prosesi
diawali dengan mendak betara linggi di Puri Kesiman menuju ke Padanggalak yang
merupakan lokasi payadnyan.

Iring-iringan
akan berangkat dari puri pada pukul 07.00 Wita dengan menempuh jarak 3 km.

Sesampainya
di payadnyan akan dilakukan prosesi melaspas puspa dan dilanjutkan dengan murwa
daksina.

Selanjutnya
pada Sabtu, 27 Agustus 2022 dini hari sekitar pukul 03.00 akan digelar prosesi ngeliwet,
yang dilanjutkan dengan pralina puja serta nganyud ke segara. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!