Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai. Bahkan mobil dinas yang digunakannya juga merupakan mobil listrik dengan baterai.
“Sebagai langkah nyata, hari ini kami bersama Pak Wagub menggunakan kendaraan listrik penuh. Ini adalah bagian dari upaya untuk menciptakan transportasi yang ramah lingkungan. Kami juga mendorong DPRD dan instansi lain agar beralih ke kendaraan listrik,” ujar Koster saat pidato perdana di DPRD Bali pada Selasa, 4 Maret 2025 usai dilantik.
Koster juga menegaskan bahwa Pemprov Bali terus meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur. Salah satu kebijakan utamanya adalah pembangunan dan peningkatan jalan yang menghubungkan kabupaten/kota se-Bali.
Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan Pelabuhan Sangsit di Buleleng, Pelabuhan Tanah Ampo di Karangasem, serta Pelabuhan Kusamba di Klungkung menjadi kawasan terpadu. Langkah ini bertujuan menjadikan pelabuhan-pelabuhan tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali Tengah, Timur, dan Utara.
“Pembangunan infrastruktur ini akan terintegrasi dengan sistem transportasi darat, laut, dan udara. Selain itu, kami mempercepat penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus mengatasi masalah kemacetan, terutama di Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar,” jelasnya.
Selain mendorong kendaraan listrik, Koster juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan melalui kebijakan pengelolaan sampah yang lebih ketat. Pemprov Bali berkomitmen menjadikan pulau ini bebas dari sampah plastik sekali pakai, seperti kantong kresek, sedotan plastik, dan kemasan berbahan styrofoam.
“Kami ingin mewujudkan Bali yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, budaya pengelolaan sampah harus terus ditingkatkan agar tidak mencemari lingkungan,” tegasnya. (TB)