![]() |
Sumber IG @narinkovilda |
Belakangan ini tren melukat di Bali dilakukan oleh para artis di ibu kota.
Tak terkecuali juga dilakukan oleh Awkarin.
Ia mengunggah kegiatan melukatnya tersebut pada Senin, 25 Juli 2022 di instagramnya @narinkovilda.
Dalam unggahan tersebut ia mengaku melukat pada Sabtu, 23 Juli 2022 lalu.
Ia pun melakukan kegiatan spiritual ini di Ubud, Gianyar Bali.
“Jadi, tepatnya hari Sabtu kemarin, aku memutuskan untuk mencoba melakukan lukat, di Ubud. Memang, tujuan aku ke Bali kali ini dikhususkan untuk kegiatan purification ceremony khas Bali ini, itulah mengapa aku memilih tinggal di Ubud bukan di center Bali seperti biasa,” kata Awkarin dilansir dari akun instagramnya.
Ia melukat didampingi oleh seorang perempuan yang biasa dipanggil Bu Desak.
Bu Desak menurutnya adalah salah satu orang terkenal untuk melakukan prosesi melukat ini.
“Aku tau Tri Desna milik Bu Desak ini dari salah satu temanku pada waktu itu. Temanku bilang bahwa Bu Desak adalah salah satu orang yang cukup terkenal untuk melakukan lukat,” katanya.
Dan baginya kerap kali orang yang sudah dilukat oleh Bu Desak mendapatkan perubahan dalam diri yang signifikan, atau singkatnya seperti jauh lebih baik secara pikiran dan jiwanya.
“Disclaimer dulu nih, sebelum ada kaum-kaum ke-trigger wkwk, postingan gue tentang melukat SAMA SEKALI TIDAK ditujukan untuk meng-encourage kalian untuk melakukan hal yang sama jika itu bertentangan dengan kepercayaan kalian,” imbuh Awkarin dalam instagramnya.
Menurut pengakuannya, prosesi melukat ini ia lakukan karena memang suka mendalami kegiatan-kegiatan spiritual.
Dan melukat ini adalah salah satu experience yang ingin ia coba sebagai salah satu milestone perjalanan spiritualnya.
Ia pun sekaligus membagikan arti dari kata melukat tersebut.
“Melukat berasal dari kata Sulukat, dengan “Su” bermakna baik dan “Lukat” yang bermakna penyucian. Secara singkat, Sulukat berarti menyucikan diri untuk memperoleh kebaikan,” jelasnya.
Ia menambahkan, air yang digunakan dalam upacara ini, dianggap mampu membersihkan diri dan pikiran serta menghalau hal-hal negatif.
Baginya, ritual adat khas Bali sangat sakral dan mengesankan karena tradisi ini melekat pada alam.
“Diketahui jika kebanyakan ritual di Bali ini diperuntukkan masyarakat Bali yang menganut kepercayaan Hindu. Namun, ada beberapa Budaya atau ritual Bali yang bisa dilakukan tak hanya untuk masyarakat Bali saja, namun juga untuk wisatawan,” paparnya.
Ia menambahkan, dalam upacara ini, air juga dipercaya dapat menghilangkan pengaruh kotor atau klesa yang dapat merusak dalam diri manusia dengan bantuan dari alam semesta.
Setelah prosesi melukat selesai, Awkarin juga dipakaikan gelang benang tri datu.
“Harga untuk melukat di Tri Desna dengan Bu Desak @desakakeno7778, adalah IDR 500.000 (exclude fotografer) dengan fotografer tambah IDR 500.000. Jadi totalnya kemarin IDR 1.200.000 (+ kain songket extra). Begitu singkatnya perjalanan spiritualku kali ini,” tutupnya.
Awkarin mengunggah dua unggahan dalam instagramnya terkait prosesinya melukat tersebut.
Unggahan pertama berisi 10 foto yang memperlihatkan tahapan melukatnya.
Ia terlihat menggunakan kain songket sampai menutup di atas dada.
Pada salah satu foto ia juga terlihat menangis dan bagian dahinya dipegang Bu Desak.
Selain itu ada juga foto saat menjunjung banten, natab banten, hingga memakai gelang tri datu.
Sementara pada unggahan kedua ia menjelaskan terkait dengan makna pemakaian gelang tri datu beserta foto saat dirinya memakai gelang tersebut. (TB)