Di balik rimbunnya perkebunan di Kabupaten Jembrana, tersembunyi sebuah permata alam yang masih jarang dijamah wisatawan—Air Terjun Juwuk Manis. Destinasi ini menawarkan suasana tenang dan keindahan yang tak kalah memukau dibandingkan dengan wisata alam di kawasan Bali Selatan.
Terletak di Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter. Alirannya terbagi menjadi dua sebelum menyatu di sebuah kolam alami dengan air yang begitu jernih. Suasana di sekitarnya masih sangat asri, menjadikannya tempat sempurna bagi mereka yang ingin melepas penat dan menikmati ketenangan alam.
Air Terjun Juwuk Manis berjarak sekitar 39 kilometer dari Kota Negara dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Jika berangkat dari Denpasar, perjalanan memakan waktu sekitar dua jam dengan jarak sekitar 72 kilometer.
Setibanya di Dusun Juwuk Manis, kendaraan harus diparkir di dekat pemukiman warga. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang cukup curam dan licin, melewati perkebunan kopi serta cengkeh milik penduduk setempat. Rute ini menawarkan pemandangan hijau yang menenangkan, meskipun membutuhkan tenaga ekstra untuk mencapainya.
Sepanjang jalur menuju air terjun, terdapat dua pos istirahat yang dapat digunakan untuk melepas lelah. Pengunjung juga harus menuruni anak tangga sebelum akhirnya tiba di lokasi. Secara keseluruhan, perjalanan kaki menuju air terjun ini berjarak sekitar satu kilometer.
Keindahan Air Terjun Juwuk Manis tidak hanya terletak pada aliran airnya yang jernih, tetapi juga suasana sunyi dan damai yang menyelimutinya. Kolam alami di bawah air terjun cukup dangkal, sehingga cocok untuk sekadar berendam dan menikmati kesejukan air pegunungan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berkunjung. Di sekitar air terjun terdapat pura suci, sehingga perempuan yang sedang dalam masa haid dilarang memasuki kawasan ini. Selain itu, saat musim hujan, aliran air bisa menjadi lebih deras dan jalan menuju lokasi menjadi semakin licin, sehingga pengunjung harus lebih berhati-hati.
Meskipun tergolong sebagai destinasi wisata tersembunyi, Air Terjun Juwuk Manis sudah memiliki beberapa fasilitas dasar. Di sekitar pemukiman warga terdapat kamar mandi yang bisa digunakan untuk membilas tubuh dan berganti pakaian setelah bermain air.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana lebih lama, tersedia homestay di sekitar desa yang bisa menjadi pilihan untuk menginap. Beberapa warung makan juga dapat ditemukan di sekitar area pemukiman, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir soal makanan dan minuman.
Tidak jauh dari lokasi ini, tepatnya di sebelah timur Bunut Bolong, terdapat air terjun lain yang juga menawarkan panorama alam yang masih alami. Air terjun dengan ketinggian sekitar enam meter ini mulai menarik perhatian wisatawan yang menyukai petualangan dan wisata alam.
Pemerintah Kabupaten Jembrana telah membangun infrastruktur pendukung untuk memudahkan akses menuju air terjun tersebut. Jalur pendakian dengan anak tangga telah disiapkan, lengkap dengan gazebo sebagai tempat beristirahat. Untuk mencapai lokasi, perjalanan dapat dimulai dari Desa Pangyangan yang terletak di jalur utama Denpasar-Gilimanuk, sekitar 75 kilometer dari Denpasar. Dari sana, perjalanan dilanjutkan sejauh tujuh kilometer menuju Dusun Juwuk Manis sebelum melanjutkan trekking ke lokasi air terjun.
Dengan suasana yang masih alami, udara segar pegunungan, serta keindahan lanskap yang memanjakan mata, kawasan ini sangat cocok bagi para pencinta alam dan petualangan. Selain trekking dan berendam di air terjun, pengunjung juga bisa menikmati pengalaman berkemah di tengah alam yang masih terjaga kelestariannya.
Air Terjun Juwuk Manis dan sekitarnya menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin mencari ketenangan di tengah alam, jauh dari keramaian destinasi wisata populer di Bali. Keindahannya yang masih alami menjadikannya surga tersembunyi yang patut untuk dijelajahi. (TB)