Walikota Denpasar Dorong Pengolahan Sampah Mandiri, PDU Padangsambian Jadi Contoh Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Author:
Share

Pemerintah Kota Denpasar terus memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai solusi mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengelolaan sampah terpadu di Pusat Daur Ulang (PDU) Padangsambian Kaja.  
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, turun langsung meninjau proses pengolahan sampah di fasilitas tersebut pada Rabu 26 Februari 2025. Dalam kunjungannya, ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah tangga.  
“Kami ingin memastikan bahwa pengolahan sampah di PDU berjalan optimal. Dengan sistem berbasis masyarakat, kami berharap ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan Denpasar yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” ujar Jaya Negara.  
PDU Padangsambian Kaja dikelola langsung oleh pemerintah desa dan menerapkan berbagai metode pengolahan ramah lingkungan. Sampah organik diproses menjadi pupuk kompos yang didistribusikan kepada petani lokal. Bahkan, lahan sekitar PDU telah dimanfaatkan untuk uji coba penanaman sayur dan buah yang menunjukkan hasil positif.  
Sementara itu, sampah non-organik diolah menjadi produk bernilai guna, seperti paving block, serabut kelapa, pelet kayu, dan bahan bangunan lainnya. Teknologi budidaya maggot juga diterapkan untuk mengurai limbah organik dan digunakan sebagai pakan ternak.    
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa, menekankan bahwa keberhasilan PDU sangat bergantung pada kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.  
“Saat ini kapasitas pengolahan PDU masih sekitar 15 ton per hari karena banyak sampah yang datang dalam kondisi tercampur. Jika warga bisa memilah sampah dengan baik, kapasitas bisa meningkat hingga 50 ton per hari,” jelasnya.  
PDU Padangsambian Kaja kini dioperasikan oleh 50 tenaga kerja, termasuk pengawas, yang memastikan setiap proses berjalan dengan baik. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa lain di Denpasar dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.  
Dengan optimalisasi fasilitas ini, Denpasar semakin mantap menuju kota hijau yang bersih, sehat, dan berdaya secara ekonomi melalui pengolahan sampah yang berbasis pada keterlibatan masyarakat. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!