Ist |
Kabar
duka menyelimuti masyarakat Karangasem, Bali. Mantan Bupati Karangasem yang
memerintah pada periode 2000-2005, I Gede Sumantara Ady Prenatha meninggal
dunia. Amor Ing Acintya.
Sumantara
diketahui berpulang di RSUP Sanglah, Denpasar, pada Sabtu 12 Maret 2022 malam.
Ia meninggal sekitar pukul 23.00 Wita. Sumantara meninggal dalam usia 66 tahun.
Jenazahnya
kemudian dipulangkan RSUP Sanglah menuju ke rumah duka di Lingkungan Jeruk
Manis, Kelurahan Karangasem, pada Minggu 13 Maret 2022 dan tiba di rumah duka
sekitar pukul 12.45 Wita.
Ia
dinyatakan meninggal karena mengalami sakit gagal ginjal. Sumantara sebelumnya
dirawat di RS Sanglah akibat menderita komplikasi penyakit asam urat dan
penurunan fungsi ginjal.
Putra
sulung almarhum, Putu Karca Sumanjaya dilansir dari Nusabali menuturkan
sebenarnya ayahnya telah lama menderita sakit asam urat, selanjutnya menyusul
sakit ginjal. Hanya saja selama ini menjalani perawatan di rumah dan terus
mengonsumsi obat.
Pertama
kali ayahnya didiagnosa gagal ginjal sekitar setahun lalu. Pasca diketahui
mengalami gagal ginjal itu, ayahnya rutin melakukan pengobatan. Sumantara diketahui
drop dan diantar ke RS Surya Husadha Denpasar pada, Sabtu 5 Maret 2022 lalu.
Namun ia kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah lima hari kemudian tepatnya pada Jumat
10 Maret 2022. Namun, ia tak tertolong dan meninggal dunia.
Saat
di RSUP Sanglah, Sumantara masuk ruang isolasi dan sempat tes Covid-19, namun
hasilnya negatif. Setelah cek lab, ternyata fungsi ginjal masih berfungsi
sekitar 10 persen, sehingga selama menjalani rawat inap di RSUP Sanglah
tercatat 5 kali cuci darah. Kondisinya sempat membaik kemudian drop lagi.
Sebenarnya menurut Karca Sumanjaya, ayahnya selama ini menolak menjalani
opname, sehingga memilih berobat di rumah. Bahkan saat menjalani rawat inap di
RSUD Sanglah pada hari pertama, Kamis (10/3) kondisinya membaik dan almarhum
ingin segera pulang. Ternyata kondisi memburuk, dan nyawanya tidak bisa
tertolong.
Diketahui,
jika Sumantara berasal dari Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang dan
merupakan putra ketiga dari lima bersaudara pasangan almarhum Jro Mangku Gede
Candra dan Ni Nengah Mangku. Sejak menjabat Bupati Karangasem, Sumantara
tinggal di Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem. Ia
pun meninggalkan seorang istri yang bernama Ni Nyoman Candrawati, 4 anak, dan 4
cucu.
Sebelum
meninggal ia diketahui aktif sebagai Ketua DPC Demokrat Karangasem. Selama jadi
Bupati Karangasem periode 2000-2005 banyak kenangan dibuatnya, seperti
membangun GOR Gunung Agung Amlapura, membangun kolam renang, lapangan basket,
lapangan voli, memajukan olahraga karena yang bersangkutan penggemar olahraga
selaku pemegang sabuk Dan IV Lemkari.
Sumantara
juga sempat jadi Ketua Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) Karangasem
kemudian jadi Penasihat Forki. Selama jadi Bupati Karangasem beberapa kali
menggelar kejuaraan karate terbuka.
Sedangkan
karier politiknya diawali sebagai Ketua DPC PDI Karangasem 1996-1998 dan Ketua
DPC PDIP Karangasem 1998-2000. Saat itu dia mampu menciptakan rekor selama
kepemimpinannya sebagai Ketua DPC PDIP Karangasem mengantarkan 24 kursi ke DPRD
Karangasem dari 35 kursi merupakan hasil Pemilu Legislatif (Pileg)1999.
Setelah tidak aktif di PDIP, Sumantara lalu pindah haluan ke Partai Demokrat.
Dia bahkan menjadi Ketua DPC Demokrat Karangasem tahun 2018-2022 atau masih
disandangnya hingga dirinya meninggal dunia. Selama kepemimpinannya di DPC Demokrat
Karangasem, Sumantara hanya mampu mengantarkan 2 kursi DPRD Karangasem,
masing-masing I Gede Agung Puspada dari Dapil III (Kecamatan Manggis) dan I
Wayan Suparta dari Dapil Karangasem IV (Kecamatan Selat, Rendang dan Sidemen)
di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. (TB)