Foto ig @idarsigayatri |
Dunia
media sosial di Bali kembali heboh. Hal ini lantaran tersebarnya foto berciuman
yang dilakukan oleh Ida Rsi Bhujangga Lokanatha bersama dengan sang istri Ida
Rsi Gayatri. Diketahui foto tersebut diunggah oleh Ida Rsi Gayatri di akun
instagramnya yakni @idarsigayatri. Foto ini diunggah pada 1 Januari 2021. Ada 8
foto yang diunggah ida saat itu. Dalam foto itu ida membubuhkan keterangan Keluarga
LG mengucapkan Selamat Tahun Baru 2022. Terima Kasih Semesta utk Tahun 2021
atas semua berkah yg telah diberikan utk keluarga kami. Kami semakin kompak. Kami
semakin merasa memiliki. Kami semakin menyayangi. Kami semakin mencintai. Satu
Hati Satu Cinta Satu Hati Semesta.
Foto
awal memperlihatkan kebersamaan Ida bersama keluarganya termasuk sang cucu. Dan
pada foto terakhir memperlihatkan Ida Rsi Lokanatha mencium istrinya. Foto
terakhir inilah yang kemudian menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Ida
Rsi Lokanatha pun menanggapi viralnya foto ini. Melalui unggahan akun media
sosial pribadi @idarsilokanatha, ia mengomentari unggahan yang ramai
dibicarakan tersebut. “Katanya foto ini lagi viral di medsos, hahaha,
baca ya buat kalian yang iri, inilah bentuk sayangku kasihku dan cintaku kepada
istriku @idarsigayatri,” tulis caption unggahanya. “Makanya sini
belajar bagaimana cara membuat keluarga bahagia dan harmonis permanen,”
tambahnya. Ida Rsi bahkan tak merasa khawatir atau takut jika mendapat
hujatan atas viralnya foto ini. “Silahkan kalian hujat aku di medsos
semaumu, yang penting aku bahagia bersama istriku dan anak cucuku,” katanya.
Dikutip
dari Tribun Bali, Ketua PHDI Kota Denpasar, Nyoman Kenak mengatakan foto
tersebut diambil pada tanggal 23 Desember 2021. Dimana saat itu Ida Rsi Gayatri
merayakan ulang tahun. “Itu saat ulang tahun Ida Rsi istri, mungkin karena
saking bahagianya, ada cucu, anak sudah kerja dan Ida istri ulang tahun maka
dirayakan kecil-kecilan. Maka ada undangan yang meminta agar lebih mesra. Jadi
ini kita harus hati-hati,” kata Kenak yang dikutip dari Tribun Bali.
Lalu
siapakah sosok dari Ida Rsi Lokanatha ini?
Ida Rsi Lokanatha merupakan Dharma Upapati PHDI Kota Denpasar yakni sulinggih yang mengurus paruman sulinggih di PHDI Denpasar. Selain
menjadi seorang sulinggih, Ida juga mengarang dan menyanyikan lagu rohani
bernafaskan Hindu. Dilansir dari Bali Expres, Ida Rsi Lokanatha bersama sang
istri yakni Ida Rsi Gayatri dari Gria Agung Giri Kusuma Denpasar, bahkan sudah
menelorkan album rohani Hindu bertajuk Mahamantram Dewa Puja yang merupakan
album pertama. Saat masa remaja, ida merupakan salah satu personel dari
grup band.
Penggarapan
album ini dilakukan di studio alam Umabian, Mengwi dan di Studio Pregina,
Sanur. Album ini dimaksudkan sebagai wujud keterlibatannya untuk mendoakan
sekaligus menjaga lestari dan ajegnya Hindu dan budayanya hingga masa
mendatang. Ida mengatakan rampungnya penggarapan album Mahamantram Dewa Puja,
juga disusul penggarapan video klip. Ada lima video klip yang digarap,
yakni untuk lagu Jaya Durga Dewi, Siwa, Sanghyang
Jagatnatha, Jaya Ibu Pertiwi, dan Jaya Sri Ganesha.
Sejumlah
musisi Bali terlibat dalam misi mulia ini, di antaranya gitaris Gde
Kurniawan, Mang Gita, dan owner Pregina, Gusti Agung Bagus Mantra yang
juga founder Nyanyian Dharma. Urusan recording ditangani Agung Adi
Manila, sementara urusan syuting video klip digarap Ngurah Bagus dan Turah
Manuraditya.
Ida Rsi mengatakan banyak orang yang menilai bahwa Dewi Durga itu angker,
berujud Rangda. Padahal, menurutnya sosok tiga serangkai, Durga, Uma, dan
Parwati, adalah kesatuan yang cantik dan lembut. Durga adalah identik
kotak pikiran, sementara Uma adalah identik dengan umah (rumah), dan Parwati
adalah para Dewa dan Dewi. Durga adalah dunia kotak pikiran, Uma adalah rumah
segitiga, yakni kasih, sayang, dan cinta, sementara Parwati adalah dunia
lingkaran, para Dewa-Dwi, dunianya bersyukur dan terimakasih.
Dengan konsep tersebut, ternyata masih banyak umat berada dalam Durga alias
membawa keman-mana kotak pikirannya, sehingga hitungannya permintaan dan
keuntungan atau materi. Padahal, di rumah mestinya adalah Uma, yakni kotak
segitiga yang hanya ada kasih, sayang, dan cinta.
“Bila
bisa mewujudkan itu dalam raga, rumah, pasti semuanya bisa dilalui dengan damai
yang berujung kepada kesenangan dan kebahagiaan. Yakni, menuju ke dalam
lingkaran, Parwati atau para Dewa-Dewi yang penuh syukur dan terimakasih kepada
Tuhan,” terangnya.
Lakon manusia yang berada dalam kotak pikiran (Durga) inilah, lanjut Ida Rsi,
perlu diubah mindsetnya, sehingga tidak membawanya ke dalam pemujaan terhadap
Tuhan. Dengan musik hypnosis yang dikemas lewat perenungan yang sangat panjang
ini, diharapkan perlahan akan menyadarkan umat untuk menjadi pribadi yang jauh
lebih baik lahir dan batin dari sebelumnya.
Kesan mendalam memang sangat terlihat dengan keseriusan dan disiplin
puluhan nanak Gria Agung Giri Kusuma yang berpakaian serba hitam, mendukung
tampilan Ida Rsi bersama Ida Istri yang berpakaian serba hitam plus
tongkatnya. “Tujuan dibuatnya video klip ini untuk menyampaikan pesan
kepada umat bahwa memuja para dewa sebaiknya dengan ketulusan hati, tanpa
permintaan,” ujarnya.
Album ini merupakan album perdana, sekaligus debut album untuk seorang Ida Rsi
yang menuangkan karyanya dalam kemasan musik rohani. Ide ini muncul terlahir
dari sebuah tantangan dan keinginan untuk mengedukasi umat yang kian suntuk
membawa alam pikiran dunianya ketika memuja Yang Maha Kuasa.
Ida
merupakan pembina darri Ashram Giri Loka, Renon. Ashram ini didirikan pada
tanggal 26 Juli 2010 dan beralamat di Jalan Badak Sari No. 10 Renon, Denpasar.
Lewat
musik dan lagu puja, diharapkan umat kian mendekatkan diri dengan
Tuhannya. Dan, sejumlah lagu puja pun Ida lahirkan, mulai dari Pangungkab
Lawang, Gayatri, Govinda Krishna, Jaya Sri Maha Laksmhi, Jaya Durga
Dewi, Siwa, Sanghyang Jagatnatha, Jaya Ibu Pertiwi, dan Jaya Sri
Ganesha.
Tahun
2019 Ida Rsi Lokanatha dan Ida Rsi Gayatri kemudian merilis album religi kedua
berjudul “Gita Dewa Puja Mahanandini. Lagu ini mengangkat tema spiritual
seni budaya Bali, dan digarap dengan nuansa musik orkestra etnik Bali.
Album
religi Gita Dewa Puja Mahanandini dibuat untuk
mengajak umat Hindu berdharma wacana lewat lagu, khususnya menyasar
para generasi millenial. Terdapat 12 lagu yang terangkum pada album kedua ini. Diantaranya
yakni lagu Siwa Nandini, disusul Ibu Pertiwi, Nangun Sat Kerthi Loka Bali,
Jaya Durga Maheswari, Catur Dewa Mahasakti, Jaya Dewi Saraswati, Siwa Mahadewa,
Om Hari Om Krishna, Siwa Loka, Jaya Shri Bhairawi, Siwalatri, dan Maha Shanti.
(TB)