Ida Bagus Putu Dunia, ist. |
Pada
tanggal 18 – 19 September 2021 lalu bertempat di Wantilan Pura Samuan Tiga,
Gianyar, Bali digelar Mahasabha Luar Biasa (MLB) yang diselenggarakan oleh Forum
Komunikasi (Forkom) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi se-Indonesia.
MLB ini pun menuai kontroversi dimana beberapa pihak menganggap tak sah dan
banyak pula yang menganggap MLB tersebut sah. Bahkan PHDI Pusat langsung
menanggapi hasil MLB tersebut dan mengatakan tidak sah dan tidak sesuai AD/ART.
Dalam
pelaksanaan MLB tersebut, terpilih Marsekal (Purn) Ida Bagus Putu Dunia sebagai
Ketua Umum pengurus harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat dengan Sekretaris
Pengurus Harian PHDI Pusat Hasil MLB Komang Priambada. Menarik untuk dibahas
adalah sosok Ida Bagus Putu Dunia yang merupakan mantan Kepala Staf Angkatan
Udara (KSAU). Siapakah sosok lengkap Ida Bagus Putu Dunia ini?
Marsekal TNI (Purn.) Ida
Bagus Putu Dunia lahir di Tabanan pada 20 Februari 1957. Ia adalah perwira
tinggi Tentara Nasional Indonesia dan pernah menjadi Kepala Staf Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Udara (KSAU) ke-19 yang dilantik Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, di Istana Negara pada hari Senin, 17 Desember
2012.
Putu
Dunia mencatat sejarah sebagai KSAU pertama yang berasal dari Bali dan beragama
Hindu. Putra daerah Tabanan tersebut menggantikan posisi Marsekal Imam
Sufaat yang memasuki masa pensiun.
Putu
Dunia merupakan putra pasangan Ida Bagus Made T. dan Dayu Ketut Nur. Ia
beristrikan Ida Ayu Kumala, serta mempunyai dua anak, yang pertama bernama Ida
Ayu K. Satyawati dan yang kedua Ida Bagus Jagannatha.
Ia
adalah lulusan terbaik AAU tahun 1981 dan meraih penghargaan
Bintang Adhi Makayasa. Ia juga alumnus Sekbang angkatan 27 tahun 1981. Ida
Bagus Putu Dunia mengawali kariernya di Wing 300 Kohanudnas, Lanud Iswahjudi,
Madiun. Ia terpilih menjadi penerbang tempur A-4 Skyhawk di Skadron
12 Wing 300 Lanud Pekanbaru, yang kemudian beralih tugas ke Skadron Udara 11
di Lanud Hasanuddin, Makassar, sebagai penerbang untuk jenis pesawat sama.
Kemudian melanjutkan ke Sekolah Instruktur Penerbang, Sekkau angkatan 49, Seskoau dan Sesko
TNI.
Di
Lanud Hasanuddin inilah ia sempat menjabat Komandan Skadron Udara 11 Lanud
Hasanudin, dan beberapa tahun kemudian menjadi Komandan Lanud Hasanuddin. Ia
kemudian dipromosikan menjadi Panglima Komando Operasi Sektor Pertahanan Udara
Nasional (Pangkosekhanudnas) IV Biak, Papua.
Putu
Dunia juga banyak menjabat di komandan pendidikan. Dia pernah menjadi Gubernur
Akademi Angkatan Udara, Asisten Personel KSAU dan Komandan Sesko TNI hingga
menyandang bintang tiga di bahunya.
Perjalanan
Marsekal TNI (Purn) IB Putu Dunia dari nol hingga akhirnya
menjabat KSAU pun dituliskannya pada sebuah buku berjudul Menembus Langit
setebal 162 halaman. Sebagai anak yang dilahirkan di Desa Nyambu, Tabanan Bali,
Putu Dunia mengaku sangat bersyukur. Betapa tidak, menurut cerita para orang
tua, sejak lahir dia sangat disayang bapak dan ibu. Sampai urusan untuk membuat
nama saja, mereka harus minta petunjuk pedanda. Sebelum sekolah, garis
tangannya dimintakan untuk dibaca oleh orang yang paham, dan mengatakan, jika
kelak akan menjadi pejabat atau pemimpin.
Dan
kebetulan di masa kanak-kanak Putu Dunia sudah menjadi komandan kecil-kecilan,
mempunyai beberapa anak buah yang setia. Sewaktu di sekolah dasar, tanpa upaya
khusus saat kenaikan ke kelas ia mendapat juara pertama dengan hadiah 6 buah
buku tulis. Ia pun membangun keyakinan diri akan potensi yang dimiliki, dan
berkomitmen untuk terus menggalinya dengan giat belajar, agar mampu unggul
dalam persaingan nilai.
Ida
Bagus Putu Dunia tinggal di Geria Toh Jiwa, Desa Nyambung, Kediri Tabanan, Bali.
Ia merupakan sosok hebat putera Bali purnawirawan bintang empat TNI AU. Hingga
saat ini belum ada yang menyamai kecemerlangan karirnya di Bali.
Di
kediamannya, ia pun membuat Galeri Kenangan Ida Bagus Putu Dunia yang menyimpan
jejak panjang sosok Ida Bagus Putu Dunia, mulai kisahnya yang berawal dari anak
petani di desa terpencil, hingga perjalanan bisa lolos Akabri sampai sukses
menjadi Marsekal TNI. Bahkan, ia mendapat kabar lulus Akabri dulu saat sedang
menyabit di sawah.
Dalam
Mahasabha (Paruman Agung) Dharmopadesa yang digelar di Taman Prakerthi Buana,
Kelurahan Beng, Gianyar, Sabtu 9 September 2019, paruman memilih dan menetapkan
Ida Bagus Putu Dunia sebagai Ketua Dharmopadesa Pusat. Ia menggantikan posisi
ketua lama, Ida Bagus Sidharta Putra. Mahasabha menghadirkan 500 Pedanda serta
seribuan walaka se Nusantara.
Adapun
jabatan yang pernah diemban selama berkarir di TNI AU yakni Penerbang Wing 300
Kohanudnas, Lanud Iswahjudi, Penerbang tempur A-4 Skyhawk di Skadron 12
Wing 300 Lanud Pekanbaru, Penerbang Skadron Udara 11 di Lanud Hasanuddin,
Makassar, Dan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Paban III/Lat Staf Operasi
Mabesau Jakarta. Juga menjadi Atase Pertahanan Kedubes RI di Kuala Lumpur,
Malaysia (2000), Komandan Lanud Hasanuddin (2008), Panglima Kosekhanudnas IV
Biak (2010), Pa Sahli Tingkat III Bid Ekkudag Panglima TNI (2010), Gubernur AAU
(2011), Asisten Personel KSAU (2011), Komandan Sesko TNI (2012), KSAU (2012),
serta Pati Mabes AU (2015).
Selain
itu berbagai penghargaan juga telah ia dapatkan yakni Bintang Mahaputra Utama
(2015), Bintang Dharma, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2013), Bintang Kartika
Eka Paksi Utama (2014), Bintang Jalasena Utama (2014), Bintang Bhayangkara
Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama (2013), Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
(2013), Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya, Darjah
Panglima Gagah Angkatan Tentera (Utama/Malaysia), Pingat Jasa Gemilang
(Singapura) (2015), Satya Lencana Dharma Dirgantara, hingga UNIIMOG Medal.
(TB)