![]() |
Tanaman Awar-awar/ telusurbali.com |
Tanaman
Awar-awar memiliki nama latin Ficus Septica. Di Bali tanaman ini tumbuh liar di
tegalan maupun pegunungan. Daun awar-awar bagi masyarakat di pedesaan juga
merupakan makanan bagi sapi.
Awar-awar memiliki nama latin Ficus Septica. Di Bali tanaman ini tumbuh liar di
tegalan maupun pegunungan. Daun awar-awar bagi masyarakat di pedesaan juga
merupakan makanan bagi sapi.
Banyak
orang yang tak tahu jika tanaman ini memiliki khasiat penyembuhan secara
tradisional. Hal ini dapat dijumpai dalam Lontar Usada Taru Pramana yang
dibukukan Sri Jumadiah dalam Usada Taru Pramana. Dalam lontar tersebut
dikatakan awar-awar bisa untuk obat tuju, ngutah mising, dan obat digigit ular
poleng atau belang.
orang yang tak tahu jika tanaman ini memiliki khasiat penyembuhan secara
tradisional. Hal ini dapat dijumpai dalam Lontar Usada Taru Pramana yang
dibukukan Sri Jumadiah dalam Usada Taru Pramana. Dalam lontar tersebut
dikatakan awar-awar bisa untuk obat tuju, ngutah mising, dan obat digigit ular
poleng atau belang.
Terkait
pengobatan tuju, dalam lontar disebutkan; titiang taru awar-awar, daging
titiang panes, daun dumalada, babakan panes, getah panes, akah tis, anggen
tamba tuju brahma, babakan tiang anggen loloh, ra madu, yeh asaban cenana.
pengobatan tuju, dalam lontar disebutkan; titiang taru awar-awar, daging
titiang panes, daun dumalada, babakan panes, getah panes, akah tis, anggen
tamba tuju brahma, babakan tiang anggen loloh, ra madu, yeh asaban cenana.
Secara
singkat dapat diartikan untuk mengobati tuju brahma yang diambil yakni babakan
atau kerikan batangnya yang dijadikan loloh atau obat minum. Babakan awar-awar
ini dicampur dengan madu dan air cenana.
singkat dapat diartikan untuk mengobati tuju brahma yang diambil yakni babakan
atau kerikan batangnya yang dijadikan loloh atau obat minum. Babakan awar-awar
ini dicampur dengan madu dan air cenana.
Untuk
obat ngutah mising disebutkan; titiang wit awar-awar, daging dumalada, getah
putih anget, akah dayuh, yan wenten anak ngutah mising, ambil titiang makasami,
ra kelapa matunu, isen mapanggang, santen kane, tahap.
obat ngutah mising disebutkan; titiang wit awar-awar, daging dumalada, getah
putih anget, akah dayuh, yan wenten anak ngutah mising, ambil titiang makasami,
ra kelapa matunu, isen mapanggang, santen kane, tahap.
Artinya
untuk pengobatan ngutah mising digunakan semua bagian awar-awar yang diisi
dengan kelapa bakar, isen panggan, santen kane, dan tahap.
untuk pengobatan ngutah mising digunakan semua bagian awar-awar yang diisi
dengan kelapa bakar, isen panggan, santen kane, dan tahap.
Sementara
untuk obat gigitan ular poleng atau belang yang digunakan adalah awar-awar
brahma atau awar-awar yang warnanya agak kemerah-merahan. Dalam lontar
disebutkan titiang taru awar-awar brahma, daun titiang panes, babakan muang
akah panes. Titiang dados angge tamba jatma gutgut lelipi poleng, ambil muncuk
titiang, makanti ring mesui warirang bang, ulig, anggen ngurapin besehnia.
untuk obat gigitan ular poleng atau belang yang digunakan adalah awar-awar
brahma atau awar-awar yang warnanya agak kemerah-merahan. Dalam lontar
disebutkan titiang taru awar-awar brahma, daun titiang panes, babakan muang
akah panes. Titiang dados angge tamba jatma gutgut lelipi poleng, ambil muncuk
titiang, makanti ring mesui warirang bang, ulig, anggen ngurapin besehnia.
Yang
digunakan untuk pengobatan gigitan ular belang adalah ujung daunnya. Dicampur
dengan mesui, belerang merah, lalu digerus dan dipakai untuk mengurapi bengkak
bekas gigitan ular tersebut.
digunakan untuk pengobatan gigitan ular belang adalah ujung daunnya. Dicampur
dengan mesui, belerang merah, lalu digerus dan dipakai untuk mengurapi bengkak
bekas gigitan ular tersebut.
Dalam
Usada Bali (1991) Ngurah Nala juga menulis tiga khasiat awar-awar ini. Pertama
untuk obat tuju (rematik, sendi dan otot). Pengobatannya menggunakan daun awar-awar
tua, daun tembakau, umbi biaung sunda, belerang merah, dan lempuyang. Semua
bahan digerus halus dan diisi sedikit air dan dijadikan obat oles pada bagian
yang sakit.
Usada Bali (1991) Ngurah Nala juga menulis tiga khasiat awar-awar ini. Pertama
untuk obat tuju (rematik, sendi dan otot). Pengobatannya menggunakan daun awar-awar
tua, daun tembakau, umbi biaung sunda, belerang merah, dan lempuyang. Semua
bahan digerus halus dan diisi sedikit air dan dijadikan obat oles pada bagian
yang sakit.
Kedua
awar-awar digunakan untuk obat tungkai bawah dan lengan bawah terasa dingin. “Ramuan:
akar awar-awar, akar meduri putih, triketuka, batu-bata merah dan arak wayah
(lama tersimpan),” tulisnya. Semua bahan juga digerus halus, lalu diurapkan
pada bagian yang terasa dingin.
awar-awar digunakan untuk obat tungkai bawah dan lengan bawah terasa dingin. “Ramuan:
akar awar-awar, akar meduri putih, triketuka, batu-bata merah dan arak wayah
(lama tersimpan),” tulisnya. Semua bahan juga digerus halus, lalu diurapkan
pada bagian yang terasa dingin.
Dan
ketiga awar-awar digunakan sebagai obat digigit ular belang. Ramuannya sama
dengan yang ada dalam Usada Taru Pramana yang disusun Sri Jumadiah, hanya saja
ada tambahan bahan ramuan yakni warangan dan asam tanek atau asam yang
tersimpan lama.
ketiga awar-awar digunakan sebagai obat digigit ular belang. Ramuannya sama
dengan yang ada dalam Usada Taru Pramana yang disusun Sri Jumadiah, hanya saja
ada tambahan bahan ramuan yakni warangan dan asam tanek atau asam yang
tersimpan lama.
Selain
itu, dilansir dari website CCRC Farmasi UGM daun awar-awar digunakan obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi
bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. “Akar digunakan untuk penawar
racun ikan dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar
dan adas pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea
hispida dennst) dan kepiting,” tulisnya. Jika ditumbuk dengan segenggam
akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat penyebab muntah yang sangat
manjur.
itu, dilansir dari website CCRC Farmasi UGM daun awar-awar digunakan obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi
bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. “Akar digunakan untuk penawar
racun ikan dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar
dan adas pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea
hispida dennst) dan kepiting,” tulisnya. Jika ditumbuk dengan segenggam
akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat penyebab muntah yang sangat
manjur.
Untuk
obat bisul dipakai ± 5 gram daun segar ditumbuk sampai lumat,
kemudian ditempelkan pada bisul. Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak
dan kepala pusing serta buah untuk pencahar. (TB)
obat bisul dipakai ± 5 gram daun segar ditumbuk sampai lumat,
kemudian ditempelkan pada bisul. Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak
dan kepala pusing serta buah untuk pencahar.
BACA JUGA: