Cara Mengetahui Ramalan Nasib dan Umur Menurut Hindu Bali

Author:
Share

Seseorang yang lahir ke dunia ini sudah membawa nasib atau peruntungan masing-masing.

Semua telah digariskan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Walaupun demikian bukan berarti pasrah kepada nasib dan tidak melakukan perbuatan apa-apa.

Semua harus berusaha, karena semua tak mungkin bisa diraih jika hanya dengan memasrahkan diri pada nasib.

Terkait baik buruknya nasib atau malng mujurnya kelahiran ini, dapat dilihat dengan ramalan, terlepas benar atau tidaknya ramalan tersebut.

Salah satunya, di Bali menggunakan Pal Sri Sedana atau dalil peruntungan nasib.

Untuk mengetahui peruntungan nasib dengan Pal Sri Sedana ini menggunakan sistem penjumlahan urip (neptu) saptawara dengan pancawara.

BACA JUGA  Apa Itu Upacara Menek Kelih? Berikut Penjelasan, Makna dan Banten dalam Tradisi Hindu Bali

Hasil penjumlahannya tersebut kemudian dicocokkan pada tabel Pal Sri Sedana (lihat tabel di bawah) dan memadukannya dengan umur.

Ida Bagus Rai Putra dalam Palintangan: Zodiak Klasik Nusantara dalam Tradisi Bali yang dimuat dalam buku Prabhājñana (Kajian Pustaka Lontar Universitas Udayana) menuliskan nasib malang-mujurnya kelahiran bayi (manusia) umumnya menurut umur: tiap-tiap 6 tahun dapat rejeki sandang pangan, dihitung menurut jumlah urip saptawara ditambah urip pancawara waktu lahirnya.

Urip Saptawara:
Redite (Minggu) uripnya 5
Soma (Senin) uripnya 4
Anggara (Selasa) uripnya 3
Buda (Rabu) uripnya 7
Wraspati (Kamis) uripnya 8
Sukra (Jumat) uripnya 6
Saniscara (Sabtu) uripnya 9

Urip Pancawara
Umanis uripnya 5
Paing uripnya 9
Pon uripnya 7
Wage uripnya 4
Kliwon uripnya 81

BACA JUGA  Sejarah Desa Ban Karangasem, dari Hutan Belantara Menuju Komunitas yang Tangguh di Lereng Gunung Agung

Berikut tabel Pal Sri Sedana-nya.

Keterangan angka pada tabel:
0 = kesakitan (penderitaan)
1 = penghasilan sedikit
2 = penghasilan sedang
3 = baik
4 = baik sekali
5 = hidup senang
6 = amat senang
7 = hidup mewah
8 = sukses

Contoh penggunaan tabel Pal Sri Sedana:

Misalkan ada seseorang yang lahir Sukra (Jumat) Kliwon. Langkah pertama yakni tentukan urip masing-masing, yaitu Sukra uripnya 6 dan Kliwon uripnya 8.

Jumlah urip Sukra dan Kliwon yakni 6 + 8 = 14. Pada tabel lihat jumlah urip (warna kuning) 14 lalu hubungkan dengan tabel umur (warna biru).

Didapat, umur 0 – 6 tahun nilainya 1 yang artinya penghasilan sedikit, umur 7 – 12 tahun nilainya 0 yang artinya kesakitan atau penderitaan, umur 13 – 18 tahun nilainya 1 artinya penghasilan sedikit, umur 19 – 24 tahun dan umur 25 – 30 tahun mendapat nilai 4 berarti baik sekali, umur 31 – 36 tahun nilainya 0 artinya kesakitan atau penderitaan, umur 37 – 42 tahun nilainya 1 artinya penghasilan sedikit, umur 43 – 48 tahun nilainya 4 artinya baik sekali, umur 49 – 54 tahun nilainya 1 artinya penghasilan sedikit, umur 55 – 60 tahun nilainya 4 artinya baik sekali, dan seterusnya.

BACA JUGA  Biodata dan Profil I Ketut Suwendra, Transmigran Asal Klungkung Jadi DPR RI dari Lampung

Demikianlah cara mengetahui atau menghitung peruntungan kelahiran manusia menurut Pal Sri Sedana. (TB)

  1. ↩︎

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!