Seseorang yang lahir ke dunia ini sudah membawa nasib atau peruntungan masing-masing.
Semua telah digariskan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Walaupun demikian bukan berarti pasrah kepada nasib dan tidak melakukan perbuatan apa-apa.
Semua harus berusaha, karena semua tak mungkin bisa diraih jika hanya dengan memasrahkan diri pada nasib.
Terkait baik buruknya nasib atau malng mujurnya kelahiran ini, dapat dilihat dengan ramalan, terlepas benar atau tidaknya ramalan tersebut.
Salah satunya, di Bali menggunakan Pal Sri Sedana atau dalil peruntungan nasib.
Untuk mengetahui peruntungan nasib dengan Pal Sri Sedana ini menggunakan sistem penjumlahan urip (neptu) saptawara dengan pancawara.
Hasil penjumlahannya tersebut kemudian dicocokkan pada tabel Pal Sri Sedana (lihat tabel di bawah) dan memadukannya dengan umur.
Ida Bagus Rai Putra dalam Palintangan: Zodiak Klasik Nusantara dalam Tradisi Bali yang dimuat dalam buku Prabhājñana (Kajian Pustaka Lontar Universitas Udayana) menuliskan nasib malang-mujurnya kelahiran bayi (manusia) umumnya menurut umur: tiap-tiap 6 tahun dapat rejeki sandang pangan, dihitung menurut jumlah urip saptawara ditambah urip pancawara waktu lahirnya.
Urip Saptawara:
Redite (Minggu) uripnya 5
Soma (Senin) uripnya 4
Anggara (Selasa) uripnya 3
Buda (Rabu) uripnya 7
Wraspati (Kamis) uripnya 8
Sukra (Jumat) uripnya 6
Saniscara (Sabtu) uripnya 9
Urip Pancawara
Umanis uripnya 5
Paing uripnya 9
Pon uripnya 7
Wage uripnya 4
Kliwon uripnya 81
Berikut tabel Pal Sri Sedana-nya.

Keterangan angka pada tabel:
0 = kesakitan (penderitaan)
1 = penghasilan sedikit
2 = penghasilan sedang
3 = baik
4 = baik sekali
5 = hidup senang
6 = amat senang
7 = hidup mewah
8 = sukses
Contoh penggunaan tabel Pal Sri Sedana:
Misalkan ada seseorang yang lahir Sukra (Jumat) Kliwon. Langkah pertama yakni tentukan urip masing-masing, yaitu Sukra uripnya 6 dan Kliwon uripnya 8.
Jumlah urip Sukra dan Kliwon yakni 6 + 8 = 14. Pada tabel lihat jumlah urip (warna kuning) 14 lalu hubungkan dengan tabel umur (warna biru).
Didapat, umur 0 – 6 tahun nilainya 1 yang artinya penghasilan sedikit, umur 7 – 12 tahun nilainya 0 yang artinya kesakitan atau penderitaan, umur 13 – 18 tahun nilainya 1 artinya penghasilan sedikit, umur 19 – 24 tahun dan umur 25 – 30 tahun mendapat nilai 4 berarti baik sekali, umur 31 – 36 tahun nilainya 0 artinya kesakitan atau penderitaan, umur 37 – 42 tahun nilainya 1 artinya penghasilan sedikit, umur 43 – 48 tahun nilainya 4 artinya baik sekali, umur 49 – 54 tahun nilainya 1 artinya penghasilan sedikit, umur 55 – 60 tahun nilainya 4 artinya baik sekali, dan seterusnya.
Demikianlah cara mengetahui atau menghitung peruntungan kelahiran manusia menurut Pal Sri Sedana. (TB)