Polemik seputar bantuan bibit durian kane dari Partai Golkar Bali kepada petani di Jembrana akhirnya diluruskan oleh jajaran pengurus partai.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry, memastikan bahwa persoalan tersebut hanya merupakan miskomunikasi internal yang tidak perlu dibesar-besarkan.
Menurut Sugawa, DPD Provinsi Bali sudah menjalankan kewajiban sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif 2024.
Ia menegaskan bahwa bantuan senilai Rp100 juta telah disalurkan lebih awal sebagai bagian dari komitmen partai terhadap petani.
“Total bantuan yang sudah kami salurkan Rp100 juta. Tidak ada penyelewengan. Ini hanya soal teknis dan koordinasi di tingkat bawah,” ujar Sugawa.
Bibit durian yang disalurkan berjumlah 9.850 pohon dengan total nilai transaksi sebesar Rp344.750.000.
Bantuan ini disalurkan melalui Badan Pembinaan Petani Golkar, yang diketuai Jro Putu Tesan dan dieksekusi oleh I Gusti Wiyasa dari UD Bakti Pertiwi.
Namun, sisa pembayaran sebesar Rp244.750.000 disebut belum dituntaskan oleh DPD Golkar Kabupaten Jembrana dan sejumlah calon legislatif penerima.
Sugawa menyampaikan bahwa penyelesaian pembayaran akan difinalisasi dalam rapat bersama yang dijadwalkan pada 25 April 2025.
Rapat tersebut akan melibatkan DPD Kabupaten, para caleg terpilih, serta pihak penyedia bibit.
“Kita ingin semua duduk bersama. Masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tidak perlu dibawa ke ranah yang merugikan citra partai,” ujarnya.
Senada dengan Sugawa, I Gusti Wiyasa menyatakan bahwa tidak ada persoalan besar dalam pelaksanaan program.
Ia menegaskan bahwa urusan pembayaran tinggal proses pelunasan semata.
“Sudah puput, sudah selesai. Ini cuma telat bayar,” ujarnya singkat. (TB)