Perjalanan Hidup dan Karakter Mereka yang Lahir Selasa Umanis Kuningan, Dari Ujian hingga Masa Kemewahan

Author:
Share

Mereka yang lahir di hari Selasa (Anggara) Umanis wuku Kuningan dengan gembira merayakan otonan, sebuah tradisi Bali yang memperingati hari kelahiran berdasarkan kalender pawukon.

Dalam kepercayaan Bali, setiap kombinasi hari dan wuku membawa peruntungan hidup tersendiri.

Hari Selasa memiliki urip (nilai hidup) sebesar 3, sementara Umanis bernilai 5.

Jika dijumlahkan, totalnya 8, yang diartikan memiliki jatah kehidupan di dunia hingga usia 48 tahun.

BACA JUGA  672 Jemaah Haji Asal Bali Siap Berangkat, Wagub Giri Prasta Berpesan Jaga Kekompakan dan Kesehatan

Perjalanan hidup mereka berdasarkan fase usia pun mengalami pasang surut. Pada usia 0 hingga 6 tahun, kehidupan berlangsung sangat baik, dengan nilai 4.

Memasuki usia 7 hingga 12 tahun, kondisi keuangan melemah, tercermin dari nilai 1. Masa remaja antara usia 13 hingga 18 tahun dipenuhi dengan kesakitan dan penderitaan, ditandai dengan nilai 0.

Saat memasuki usia 19 hingga 24 tahun, penghasilan tetap minim. Pada rentang usia 25 hingga 30 tahun, mereka kembali diuji dengan berbagai penderitaan.

BACA JUGA  Biodata dan Profil Prof. I Nengah Duija, Dirjen Bimas Hindu yang Juga Akademisi, Lengkap Perjalanan Karir

Namun, kehidupan mulai membaik saat menginjak usia 31 hingga 36 tahun. Sayangnya, tantangan kembali datang pada usia 37 hingga 42 tahun, membawa fase penderitaan lagi.

Puncaknya terjadi di usia 43 hingga 48 tahun, di mana kehidupan meningkat drastis menjadi masa penuh kemewahan, dengan nilai hidup yang mencapai 7.

Selain gambaran perjalanan hidup, karakter mereka yang lahir di wuku Kuningan juga memiliki ciri khas tertentu. Mereka dikenal pemalu, teliti, cepat dalam bekerja, mudah marah, namun juga hemat dan menghindari keramaian. Sifat banyak bicara juga kerap mewarnai kepribadian mereka.

BACA JUGA  Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Bali Utara, Turyapada Tower Siap Jadi Ikon Wisata Dunia

Percaya atau tidak terhadap perhitungan ini, semuanya tetap kembali kepada keyakinan masing-masing. Pada akhirnya, jalan hidup seseorang sepenuhnya berada di tangan Tuhan. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!