Terletak di ketinggian 2.096 meter di atas permukaan laut, Pura Pucak Mangu merupakan salah satu pura suci yang menyimpan nilai sejarah dan spiritual tinggi di Bali.
Berada di Banjar Tinggan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pura ini menjadi destinasi spiritual yang menawarkan ketenangan jiwa sekaligus keindahan alam yang menakjubkan.
Jejak Sejarah dan Spiritualitas yang Mendalam
Pura Pucak Mangu diyakini telah berdiri sejak zaman Megalitikum, ditandai dengan keberadaan batu lingga besar di halaman utamanya.
Tempat ini juga memiliki peran penting dalam sejarah Kerajaan Mengwi. Setelah mengalami kekalahan dalam perang, I Gusti Agung Putu, pendiri kerajaan tersebut, melakukan pertapaan di Pura Pucak Mangu untuk memohon petunjuk spiritual.
Dari tapabrata tersebut, beliau mendapat pawisik yang membimbingnya kembali membangun kekuatan dan mendirikan Kerajaan Mengwi.
Fungsi Keagamaan dalam Konsep Hindu Bali
Dalam struktur keagamaan Hindu di Bali, Pura Pucak Mangu memegang dua fungsi penting:
- Sebagai bagian dari Catur Loka Pala, pura ini merupakan penjaga arah utara dan dipercaya sebagai stana Dewa Sangkara, salah satu manifestasi Dewa Siwa yang bertugas memelihara alam semesta.
- Dalam konsep Padma Bhuwana, pura ini juga berperan sebagai pusat pemujaan terhadap Dewa Sangkara yang melambangkan aspek pemeliharaan dalam ajaran Tri Murti.
Fungsi-fungsi ini menjadikan Pura Pucak Mangu sebagai titik penting dalam spiritualitas umat Hindu, khususnya dalam menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan (Tri Hita Karana).
Piodalan: Perayaan Keagamaan Tahunan
Upacara piodalan di Pura Pucak Mangu dilaksanakan setiap tahun pada Purnamaning Kalima, yang jatuh pada hari Buda Wage Warigadian.
Perayaan ini menjadi momen sakral yang melibatkan berbagai tingkatan upacara sesuai kesepakatan antara pengemong dan pengempon pura.
Selama masa pandemi COVID-19, pelaksanaan piodalan tetap berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan ketat, termasuk pembatasan jumlah peserta dan penerapan jarak fisik.
Akses Menuju Puncak: Perjalanan Spiritual Menantang
Untuk mencapai lokasi pura, pengunjung harus menempuh perjalanan pendakian sejauh kurang lebih 6 kilometer. Meskipun jalurnya cukup menantang, pendaki akan disuguhi pemandangan hutan tropis, udara segar, dan panorama indah dari Danau Beratan, Gunung Batur, hingga Gunung Abang.
Keheningan dan aura kesucian yang menyelimuti kawasan pura membuatnya menjadi tempat ideal untuk meditasi, refleksi diri, dan pencarian spiritual yang mendalam.
Simbol Keagungan dan Warisan Budaya
Pura Pucak Mangu bukan sekadar tempat ibadah, melainkan simbol kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Bali. Dengan sejarah panjang dan nilai sakral yang dijunjung tinggi, pura ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas religius masyarakat Hindu di Bali.
Bagi wisatawan yang mencari pengalaman spiritual otentik atau pecinta budaya yang ingin menelusuri jejak peradaban kuno Bali, Pura Pucak Mangu adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. (TB)