Di balik tegapnya barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025, ada sosok remaja Bali yang berhasil mencuri perhatian publik. Dialah Ni Putu Anindya Permata Wardana, atau akrab disapa Nindy, siswi SMA Negeri 7 Denpasar yang menjadi perwakilan Provinsi Bali di ajang kehormatan tertinggi pengibaran bendera di Istana Merdeka.
Biodata Singkat
Nama Lengkap: Ni Putu Anindya Permata Wardana
Panggilan: Nindy
Tempat, Tanggal Lahir: Denpasar, Mei 2009
Asal Sekolah: SMA Negeri 7 Denpasar
Ayah: Aiptu I Made Wardana (alm)
Ibu: Aiptu Ni Luh Kardiasih
Prestasi: Paskibraka Nasional 2025
Jalan panjang menuju Istana Merdeka tidak datang begitu saja bagi Nindy. Sejak duduk di bangku SMPN 10 Denpasar, ia sudah aktif di ekstrakurikuler baris-berbaris. Ketertarikannya pada dunia Paskibraka dipengaruhi sang ibu, yang pada masa mudanya pernah menjadi Paskibraka di Kabupaten Buleleng.
Dukungan penuh keluarga membuat Nindy semakin mantap menekuni latihan. Ia mengikuti seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kota, provinsi, hingga akhirnya terpilih mewakili Bali di tingkat nasional. Persaingan yang ketat tidak membuatnya gentar, bahkan saat sempat jatuh sakit tipes di tengah persiapan, ia tetap berjuang hingga lolos.
Menjadi Paskibraka Nasional bukan sekadar soal postur tubuh yang ideal. Nindy menjalani latihan fisik rutin seperti lari setiap pagi, push-up, dan penguatan otot inti. Selain itu, ia juga mempersiapkan diri secara mental melalui pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan.
Menurutnya, kunci sukses ada pada keseimbangan antara fisik dan mental. “Kalau fisik kuat tapi mental rapuh, kita tidak akan mampu bertahan di barisan,” ujarnya suatu ketika sebelum keberangkatan ke pelatihan terpusat di Taman Wiladatika, Cibubur.
Selama berada di Cibubur, Nindy tidak hanya berlatih baris-berbaris, tetapi juga memperluas wawasan tentang kebangsaan, kepemimpinan, dan persatuan. Ia berbaur dengan peserta dari 38 provinsi, saling bertukar cerita budaya, bahkan sempat memperagakan gerakan tarian tradisional Bali yang membuat peserta lain terkesima.
Pengalaman ini, menurut Nindy, menjadi bekal berharga yang akan dibawanya pulang ke Bali. “Selain belajar disiplin dan tanggung jawab, saya ingin menularkan semangat cinta tanah air kepada teman-teman di sekolah dan masyarakat,” tuturnya.
Bagi keluarga besar Nindy, keberhasilannya menjadi Paskibraka Nasional adalah kebanggaan yang tak ternilai. Ibunya, Ni Luh Kardiasih, mengaku terharu melihat perjuangan putrinya.
Tidak hanya keluarga, masyarakat Bali pun merasa terhormat karena ada putra-putri daerah yang mampu mengharumkan nama provinsi di acara kenegaraan tertinggi Republik Indonesia.
Meski masih duduk di bangku SMA, Nindy sudah memikirkan masa depannya. Ia bercita-cita melanjutkan pendidikan di akademi kepolisian atau perguruan tinggi negeri favorit, dengan harapan tetap bisa mengabdi untuk bangsa. (TB)