Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah berhasil mengamankan dana Rp300 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang dinilai berisiko tinggi diselewengkan. Dana tersebut kini dialihkan untuk program-program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Pengumuman ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI 2025 di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Di hadapan anggota legislatif, pejabat negara, dan tamu undangan, ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi efisiensi anggaran dan pemberantasan korupsi.
“Kita berhasil mengidentifikasi dan mengamankan Rp300 triliun APBN yang berpotensi diselewengkan. Anggaran ini kita geser untuk hal-hal yang produktif, yang langsung memberi manfaat pada rakyat,” kata Prabowo.
Menurut Presiden, sebagian besar penghematan berasal dari penyusutan anggaran perjalanan dinas dalam dan luar negeri, serta pengurangan anggaran alat tulis kantor (ATK) yang nilainya dinilai berlebihan.
“Perjalanan dinas yang besar, ATK yang terlalu besar — ini kita pangkas. Efisiensi adalah perintah konstitusi,” ujarnya.
Prabowo merujuk pada Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 sebagai landasan hukum kebijakan efisiensi tersebut. Ia menegaskan, langkah ini bukan sekadar penghematan, tetapi bentuk nyata tanggung jawab pemerintah untuk memastikan uang rakyat digunakan secara tepat.
Prabowo menegaskan dirinya akan memimpin langsung upaya pemberantasan korupsi di seluruh jajaran eksekutif. Menurutnya, pengawasan ketat dari pucuk pimpinan menjadi kunci menutup celah penyalahgunaan anggaran.
“Saya tidak punya pilihan lain selain memimpin langsung pemberantasan korupsi di lembaga eksekutif,” tegasnya.
Sidang tahunan ini dihadiri lebih dari 600 anggota parlemen, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan partai politik, serta perwakilan negara sahabat. (TB)