Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan ketersediaan LPG subsidi 3 kg di Bali dalam kondisi aman. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan pasar murah yang digelar di sejumlah titik, di antaranya Denpasar, Gianyar, Badung, dan Karangasem.
Program ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat yang mengaku kesulitan mendapatkan LPG 3 kg, terutama di wilayah Denpasar. Melalui pasar murah, Pertamina menyalurkan tabung gas subsidi langsung kepada warga dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18.000 per tabung.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan bahwa pasar murah menjadi langkah strategis untuk memutus praktik penimbunan oleh oknum pengecer.
“Dengan adanya giat pasar murah ini, diharapkan warga bisa memperoleh LPG 3 kg dengan harga wajar, tanpa harus bergantung pada pengecer yang kerap menaikkan harga secara tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Mekanisme pembelian diberlakukan ketat, yakni satu NIK hanya untuk satu tabung. Skema ini dijalankan atas dasar permohonan pemerintah daerah setempat agar distribusi tepat sasaran.
Pasar murah Pertamina telah berjalan sejak Juli hingga Agustus 2025. Khusus untuk wilayah Denpasar, kegiatan akan berlangsung sampai akhir bulan ini, sedangkan Karangasem dijadwalkan berlanjut hingga awal September.
Untuk menjamin transparansi, Pertamina menggandeng pemerintah daerah dalam pengawasan distribusi hingga tingkat desa dan banjar. Selain itu, Tim Satgas Pemerintah Provinsi Bali juga rutin melakukan monitoring terhadap penyaluran LPG subsidi, termasuk di level pangkalan serta sektor hotel, restoran, dan kafe (Horeka).
Pertamina kembali menegaskan bahwa LPG 3 kg merupakan produk subsidi yang hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Sementara itu, kalangan mampu dianjurkan menggunakan LPG nonsubsidi Bright Gas.
“Dengan pengawasan ketat dan distribusi langsung ke masyarakat, stok LPG subsidi di Bali kami pastikan aman,” tutup Ahad. (TB)