RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah melaksanakan kremasi massal terhadap 25 jenazah terlantar pada Selasa (2/9/2025) di Krematorium Kerobokan, Badung. Prosesi pelepasan jenazah dimulai pukul 08.00 WITA di Instalasi Forensik RS Ngoerah, dipimpin oleh Plt. Direktur Utama RS Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes., serta dihadiri Kepala Bidang Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, dr. Sagung, bersama jajaran direksi rumah sakit.
Kegiatan kremasi berlangsung selama dua hari hingga Rabu (3/9/2025). Dari total 25 jenazah, lima di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) yang tercatat berasal dari Rusia, Ukraina, dan Australia.
Menurut pihak rumah sakit, seluruh proses kremasi telah menempuh prosedur resmi, termasuk pembebasan administrasi dari kepolisian serta pembebasan biaya perawatan jenazah selama di RS Ngoerah. Total biaya perawatan dan forensik terhadap jenazah terlantar tersebut mencapai Rp3,5 miliar.
Seluruh biaya kremasi ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial P3A. Pemerintah menegaskan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dalam memberikan penghormatan terakhir secara layak kepada jenazah terlantar, termasuk bagi warga negara asing yang tidak memiliki keluarga atau penanggung jawab di Bali.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral pemerintah agar setiap jenazah, meski tidak ada yang mengurus, tetap mendapatkan penghormatan terakhir yang pantas,” ujar dr. I Wayan Sudana.
Dengan adanya kremasi massal ini, pihak rumah sakit dan pemerintah daerah berharap dapat menyelesaikan penanganan jenazah terlantar secara bermartabat sekaligus menjaga kelancaran pelayanan kesehatan di RSUP Prof. Ngoerah. (TB)