5 Makanan Penyebab Diabetes Menurut Penelitian Ilmiah, Salah Satunya Nasi

Author:
Share

Diabetes melitus, khususnya tipe 2, menjadi salah satu penyakit metabolik paling banyak diderita masyarakat modern. Menurut data International Diabetes Federation (IDF, 2023), lebih dari 537 juta orang di dunia hidup dengan diabetes. Pola makan menjadi salah satu faktor utama pemicu penyakit ini.

Beberapa jenis makanan terbukti meningkatkan risiko diabetes jika dikonsumsi berlebihan. Berikut penjelasan ilmiah berdasarkan hasil penelitian terbaru:

  1. Makanan dan Minuman Tinggi Gula Tambahan

Contoh: minuman bersoda, jus kemasan, kue, permen.

Penjelasan Ilmiah:
Kandungan gula sederhana (fruktosa dan sukrosa) cepat diserap tubuh sehingga memicu lonjakan glukosa darah dan resistensi insulin.

Penelitian: Studi oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health (Malik et al., 2019) menemukan bahwa konsumsi 1–2 porsi minuman manis per hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 26%.

  1. Karbohidrat Olahan (Refined Carbohydrates)
BACA JUGA  Profil dan Biodata Atik Kusdarwati, Istri Bupati Pati Sudewo, Pernah Nyaleg DPR RI

Contoh: nasi putih, roti putih, mie instan, kue kering.

Penjelasan Ilmiah:
Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti cepat meningkatkan kadar gula darah.

Penelitian: Menurut American Journal of Clinical Nutrition (Hu et al., 2001), diet tinggi refined carbs berkorelasi kuat dengan insiden diabetes tipe 2, terutama pada individu yang kurang aktif secara fisik.

  1. Makanan Tinggi Lemak Trans dan Lemak Jenuh

Contoh: gorengan, margarin, fast food (burger, fried chicken), makanan olahan pabrik.

Penjelasan Ilmiah:
Lemak trans meningkatkan peradangan dan merusak sensitivitas insulin. Lemak jenuh berlebih juga menumpuk di jaringan hati dan otot, memperburuk resistensi insulin.

BACA JUGA  7 Ciri-Ciri Diabetes Sejak Usia Muda yang Perlu Diwaspadai

Penelitian: Nurses’ Health Study (Mozaffarian et al., 2006) menunjukkan bahwa asupan tinggi lemak trans meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 37%.

  1. Daging Olahan (Processed Meat)

Contoh: sosis, ham, nugget, bacon.

Penjelasan Ilmiah:
Daging olahan mengandung nitrat, natrium tinggi, dan pengawet kimia yang dikaitkan dengan stres oksidatif dan disfungsi insulin.

Penelitian: Studi meta-analisis di Diabetologia (2011) menyimpulkan konsumsi 50 gram daging olahan per hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 19%.

  1. Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Contoh: pizza, kentang goreng, ayam goreng cepat saji.

Penjelasan Ilmiah:
Fast food umumnya tinggi kalori, lemak trans, gula, dan natrium yang menyebabkan obesitas—faktor risiko utama diabetes.

BACA JUGA  Profil dan Biodata Atik Kusdarwati, Istri Bupati Pati Sudewo, Pernah Nyaleg DPR RI

Penelitian: Studi Fast Food and Diabetes Risk (Pereira et al., 2005) menemukan konsumsi fast food lebih dari 2 kali per minggu meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin secara signifikan.

Konsumsi berlebihan makanan tinggi gula, karbohidrat olahan, lemak trans, daging olahan, dan fast food terbukti secara ilmiah meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pencegahan dapat dilakukan dengan:

  • Mengganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula.
  • Mengonsumsi karbohidrat kompleks (beras merah, oat, ubi).
  • Memperbanyak serat dari buah, sayur, dan kacang-kacangan.
  • Membatasi makanan olahan dan memperbanyak masakan rumahan sehat. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!