Banjir dan Longsor di Bali: 147 Titik Rusak, 9 Tewas, Ratusan Mengungsi, 6 Orang Hilang

Author:
Share

Hujan lebat selama lebih dari 24 jam pada 9–10 September 2025 memicu bencana besar di Bali. Banjir, longsor, hingga bangunan roboh melanda sedikitnya 147 titik di enam kabupaten/kota, menimbulkan korban jiwa, kerugian material, dan ratusan warga terpaksa mengungsi.

Data resmi mencatat, banjir terjadi di 123 titik, dengan sebaran terbanyak di Kota Denpasar sebanyak 81 titik. Sisanya meliputi Gianyar (14 titik), Tabanan (8 titik), Karangasem (4 titik), Jembrana (4 titik), dan Badung (12 titik).

Selain banjir, tanah longsor menghantam 18 titik. Kabupaten Karangasem paling parah dengan 12 titik, Gianyar 5 titik, dan Badung 1 titik.

BACA JUGA  Dadong Geloh Pedagang Ikan di Pasar Badung Meninggal Dunia Terseret Banjir

Bencana ini juga menyebabkan 16 bangunan roboh atau jebol, dengan kerusakan terparah di Karangasem sebanyak 11 titik. Sementara itu, 3 ruas jalan dan jembatan putus, masing-masing satu di Gianyar dan dua di Karangasem.

Pohon tumbang tercatat di 9 titik, tersebar di Gianyar (2 titik), Badung (2 titik), dan Karangasem (5 titik).

Sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia: Denpasar (4 orang), Jembrana (2 orang), Gianyar (2 orang), dan Badung (1 orang). Selain itu, 6 orang masih dalam pencarian.

Di Denpasar, 240 warga terpaksa mengungsi, tersebar di beberapa lokasi seperti Banjar Tohpati, Kesiman, Kerta Langu, Gedung NU, hingga SD Pemecutan Kelod.

BACA JUGA  Pembangunan Masif Jadi Penyebab Banjir di Bali? Giri Prasta: Pasti Ada Dampak

Kerugian besar terjadi di sektor perdagangan. Di Denpasar, 474 kios, los, dan ruko terendam atau rusak. Satu ruko tiga lantai roboh, empat rusak berat, dan sembilan lainnya rusak ringan. Peralatan pedagang serta barang dagangan hanyut di Pasar Kumbasari dan ruko-ruko di Jalan Sulawesi.

Kerugian di kabupaten lain masih dalam tahap perhitungan pemerintah daerah bersama BNPB.

Gubernur Bali turun langsung bersama Wali Kota Denpasar, TNI, Basarnas, dan masyarakat melakukan evakuasi dan penanganan darurat. Lokasi pengungsian disiapkan di balai banjar, sementara kebutuhan logistik dipenuhi pemerintah kota.

BACA JUGA  Kisah Warga di Denpasar Bali yang Diselamatkan Gonggongan Anjing Saat Banjir Dini Hari

Hingga kini, penyedotan air masih berlangsung di lantai parkir Pasar Badung dan diperkirakan selesai dalam dua hari. Status tanggap darurat telah ditetapkan agar dana APBN dan APBD bisa segera dialokasikan untuk ganti rugi dan perbaikan infrastruktur.

Rapat koordinasi BNPB bersama pemerintah daerah pada 10 September malam memutuskan percepatan penanganan kerugian pedagang serta perbaikan jalan dan jembatan rusak. Pembersihan total Pasar Kumbasari dan Pasar Badung dijadwalkan mulai 11 September. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!