Kerugian Akibat Banjir di Gianyar dan Badung Capai Rp49 Miliar

Author:
Share

Banjir besar yang melanda Bali pada 10 September 2025 tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga memicu kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp49 miliar.

Berdasarkan data BNPB dan pemerintah daerah, Gianyar mencatat kerugian tertinggi yakni sekitar Rp34,4 miliar, sementara di Badung kerugian ditaksir Rp15 miliar. Selain itu, ratusan kios, ruko, dan los pasar di Denpasar serta sejumlah fasilitas umum seperti jembatan, sekolah, dan rumah ibadah rusak berat.

Secara keseluruhan, banjir meluas di 120 titik pada tujuh kabupaten/kota, termasuk Denpasar, Gianyar, Badung, Jembrana, Tabanan, dan Klungkung. Total, 16 orang meninggal dunia, serta lebih dari 562 warga terpaksa mengungsi.

BACA JUGA  Dua Atlet Asal Buleleng Wakili Indonesia di IFSC World Cup 2025

Dalam dialog dengan warga pengungsi, Wapres Gibran menegaskan bahwa pemerintah pusat bersama BNPB dan pemerintah daerah akan menanggung kebutuhan darurat sekaligus percepatan pemulihan.

“Kerugian memang besar, tetapi yang paling penting adalah keselamatan masyarakat. Rumah, toko, hingga fasilitas umum yang rusak akan mendapat bantuan. Saya titip pesan agar masyarakat tetap tenang,” ujarnya.

Ia juga menekankan agar fasilitas vital seperti sekolah dan tempat ibadah segera dipulihkan. “Saya ingin anak-anak bisa tetap sekolah mulai Senin nanti, dan tempat ibadah serta jembatan yang rusak harus segera dibangun kembali,” tambahnya.

BACA JUGA  Pungutan Wisatawan Asing di Bali Belum Maksimal, Baru Sepertiga dari 6,3 Juta Turis yang Bayar

Usai meninjau pengungsi, Wapres Gibran bersama Wagub Giri Prasta meninjau Pasar Badung yang terendam banjir. Di lokasi tersebut, pedagang berharap bantuan pemerintah agar dapat kembali berjualan setelah kerugian besar akibat kios dan barang dagangan rusak.

“Kita pastikan pasar tradisional segera kembali berfungsi. Ini penting agar ekonomi masyarakat bisa cepat pulih,” tegas Gibran.

BNPB menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan. Bantuan berupa tenda, matras, sembako, perahu karet, dan pompa air telah disalurkan. Pemprov Bali juga menyiapkan Dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mendukung pemulihan.

BACA JUGA  Perseden Denpasar Tumbangkan Pekanbaru FC 2-0, Optimis Melaju ke Liga 3

BMKG mencatat curah hujan ekstrem lebih dari 150 mm/hari sebagai pemicu utama banjir, diperparah dengan drainase tersumbat, sedimentasi sungai, dan alih fungsi lahan.

Menutup kunjungan, Wapres Gibran menegaskan pentingnya tata ruang dan drainase yang lebih baik. “Kerugian ekonomi akibat banjir ini cukup besar. Kita harus pastikan pembangunan ke depan memperhatikan sistem drainase agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!