Dalam tradisi Hindu Bali, pura bukan sekadar tempat suci, tetapi juga simbol penyatuan antara manusia, alam, dan Sang Hyang Widhi. Karena itu, ketika seseorang bermimpi ngiring ke pura (mengikuti upacara atau persembahyangan di pura), mimpi ini sering dipandang sebagai pertanda spiritual yang memiliki makna mendalam.
Berdasarkan keyakinan Hindu Bali, mimpi semacam ini kerap dikaitkan dengan pembersihan batin dan panggilan jiwa untuk lebih dekat dengan kehidupan rohani. Dalam beberapa kasus, mimpi ini bisa muncul saat seseorang mulai menjauh dari keseimbangan hidupnya — sebagai pengingat lembut agar kembali pada jalan dharma.
Dalam ajaran Hindu Dharma, ngiring ke pura dalam mimpi bisa mencerminkan proses tirthayatra, yaitu perjalanan menuju kesucian diri. Menurut pandangan spiritual, hal ini merupakan tanda baik karena menggambarkan adanya niat atau energi positif yang mengarah pada penyucian diri dan peningkatan kesadaran spiritual.
Secara simbolik, berjalan ke pura berarti seseorang sedang “dipanggil” untuk membersihkan pikiran dan hati dari unsur negatif. Mimpi ini juga bisa menjadi isyarat bahwa Sang Hyang Widhi tengah memberikan restu dan perlindungan atas niat baik yang akan dilakukan.
Dalam primbon Bali, mimpi ngiring ke pura sering diartikan sebagai tanda datangnya keberkahan. Bila dalam mimpi seseorang tampak khusyuk dan tenang, hal ini menandakan rezeki dan kedamaian yang akan menghampiri rumah tangga atau usaha. Namun, bila suasananya terasa gelisah atau kacau, mimpi tersebut bisa menjadi peringatan agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan penting.
Primbon juga menafsirkan mimpi ini sebagai simbol keseimbangan karma, yakni pengingat agar tidak melupakan kewajiban spiritual di tengah kesibukan duniawi. Dengan demikian, mimpi ngiring ke pura bukan hanya pertanda baik secara materi, tetapi juga ajakan untuk menata kehidupan agar lebih harmonis.
Secara umum, mimpi ngiring ke pura membawa pesan tentang pentingnya kesucian, kedamaian batin, dan kedekatan dengan Tuhan. Bagi banyak umat Hindu Bali, mimpi seperti ini menjadi momen reflektif untuk kembali memperkuat spiritualitas dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Apapun tafsirnya, yang terpenting adalah bagaimana seseorang menanggapi mimpi tersebut dengan bijaksana — menjadikannya pengingat untuk hidup lebih sadar, tulus, dan seimbang. (TB)
