Ida Bagus Yoga Adiputra atau yang akrab disapa Gus Yoga kembali terpilih sebagai Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Bali untuk periode 2025-2029. Keputusan ini diambil dalam Musyawarah Daerah (Musda) Tidar Bali yang berlangsung di Denpasar pada Sabtu 15 Maret 2025 bersamaan dengan pelatihan kader Tunas 1 dan 2.
Dalam Musda ini, muncul aspirasi kuat dari para peserta yang tetap mendukung Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Presiden dua periode. Selain itu, kader Tidar Bali juga merekomendasikan Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah, untuk kembali maju dalam Pilkada Bali 2030.
“Kami ingin pemimpin yang jujur, berani, dan tulus membantu masyarakat. Sosok itu ada pada De Gadjah. Rekomendasi Musda kami jelas, De Gadjah maju lagi di 2030,” ujar Gus Yoga usai pelantikan pengurus daerah Tidar Bali.
Gus Yoga menargetkan peningkatan jumlah kursi legislatif yang ditempati kader Tidar. Dari saat ini tiga kursi, ia berharap jumlah tersebut bisa bertambah hingga sepuluh kursi ke depan. Bahkan, ia mendorong agar setiap kabupaten di Bali memiliki minimal satu hingga dua perwakilan di legislatif, sehingga total kursi bisa mencapai 18.
Menurutnya, tantangan politik di masa depan semakin besar, sehingga Tidar Bali harus lebih siap dalam merekrut anak muda yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan daerah dan perjuangan bagi masyarakat.
“Kami ingin memperkuat Gerindra melalui Tidar di setiap desa dan kecamatan. Saat ini ada sekitar 250 anggota, dan 102 di antaranya adalah kader baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Yoga juga menyoroti pentingnya perubahan paradigma anak muda dalam dunia politik. Menurutnya, kini semakin banyak generasi muda yang tertarik bergabung dengan Tidar, meskipun sebelumnya mereka cenderung apatis terhadap politik.
“Sebanyak 70 persen Gen Z mulai tertarik dengan Tidar. Bahkan, banyak yang mendaftar tanpa mengenal pengurus partai. Mereka hanya submit karena tahu Tidar,” katanya.
Sekretaris Jenderal DPD Gerindra Bali, I Kadek ‘Rambo’ Budi Prasetya, menegaskan bahwa perkembangan Tidar semakin pesat. Hal ini terlihat dari tingginya antusiasme kader dalam Musda kali ini, dengan kehadiran lebih dari 100 peserta.
“Teman-teman akan kembali ke daerah masing-masing untuk merapatkan barisan. Anak muda adalah pemegang estafet masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP Tidar, Rocky Chandra, menambahkan bahwa kaderisasi dalam organisasi ini dilakukan secara berkelanjutan melalui berbagai pelatihan, tanpa terikat pada musim politik tertentu.
“Kami selalu melakukan regenerasi kader tanpa mengenal musim Pemilu. Fokus kami adalah mendidik anak-anak muda agar memahami dinamika politik dan siap mengabdi untuk bangsa,” ujarnya.
Tidar juga tengah memperluas jaringan kaderisasi hingga ke luar negeri. Saat ini, pengurus Tidar telah tersebar di empat negara, dan pada awal April mendatang, jaringan akan diperluas ke lima negara baru di Eropa, termasuk Rusia dan Amerika.
Tak hanya soal politik, Tidar juga memberikan pembekalan bagi kadernya dalam bidang bisnis, hukum, serta berbagai aspek kehidupan anak muda.
“Di Tidar, kami tidak hanya berbicara soal politik, tetapi juga bisnis, hukum, dan bahkan tentang cinta. Kami ingin anak muda Indonesia memiliki bekal lengkap untuk masa depan mereka,” pungkas Rocky. (TB)