 |
| Istimewa |
Bali digemparkan oleh kabar duka meninggalnya seorang pekerja migran asal Desa Kedisan, Kintamani, Bangli, Bali di Korea Selatan. Informasi ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Shuyan Taksu Bali Oke dan TikTok KangYanto.
Seorang pemuda bernama Putu Adi Saputra, 23 tahun, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 13 Maret 2025, sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 waktu setempat. Saputra diketahui bekerja di sebuah pabrik di wilayah Yongcon.
Berdasarkan unggahan tersebut, almarhum diduga mengalami sesak napas sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong.
Kesulitan muncul karena status almarhum sebagai pekerja ilegal, sehingga keluarganya mengalami kendala dalam pengurusan pemulangan jenazah ke Bali.
Kabar duka ini juga mendapat perhatian dari Senator Bali, Arya Wedakarna. Dalam unggahannya, ia menyampaikan bahwa dirinya akan segera berkoordinasi dengan BP3MI Bali, KemenP2MI, serta Kedutaan Besar RI di Seoul untuk mencari solusi terbaik.
“Semeton Bali TKI/PMI wafat di Korea Selatan. Kantor Komite I Bidang Hukum DPD RI akan berkoordinasi dengan BP3MI Bali, KemenP2MI, dan Kedubes RI di Seoul,” tulis Arya Wedakarna dalam unggahannya yang dikutip pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat Bali agar selalu menempuh jalur resmi jika ingin bekerja di luar negeri.
“Jika ilegal, maka akan sulit mengurus pemulangan jenazah dan klaim asuransi di negara lain,” tegasnya.
Dilansir dari Facebook Saling Gisi, pihak keluarga almarhum mengalami kesulitan finansial untuk pemulangan jenazah. Diperkirakan biaya yang dibutuhkan mencapai 100 juta rupiah. Sejumlah kerabat dan rekan almarhum pun menggalang donasi untuk membantu keluarga.
Bagi masyarakat yang ingin berdonasi, bantuan dapat dikirimkan melalui rekening BNI: 1889099023 a.n. I Wayan Sudana. Bukti transfer dapat dikonfirmasi melalui WhatsApp di nomor 085857865094. (TB)