Amor Ing Acintya, Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan Berpulang, Ini Sosoknya

Author:
Share
Istimewa

Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali diliputi suasana duka mendalam. Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan, meninggal dunia pada Senin, 6 Januari 2025, di Rumah Sakit Puri Raharja, Denpasar, pada usia 88 tahun. Beliau meninggal pada pukul 02.00 dini hari.
Jenazah almarhum tiba di Desa Adat Batur sekitar pukul 11.00 Wita dan disambut dengan prosesi adat yang khidmat. Krama Desa Adat Batur mengiringi kedatangan jenazah dari Tunon menuju Puri Kawanan, tempat persemayaman almarhum, dengan iringan gong desa dan bakti panyamleh.
Hasil Paruman Desa Adat Batur menetapkan pelaksanaan upacara palebon (kremasi) pada 24 Januari 2025. Prosesi tersebut akan menggunakan bade tumpang sembilan dan sarana patulangan berbentuk ikan, simbol penghormatan tertinggi di tradisi setempat. Sebelumnya, pada 14 Januari 2025, akan dilaksanakan Upacara Nyiramang dan Menek Beya sebagai bagian dari ritual adat.
Menurut Jero Penyarikan Duuran Batur, seluruh masyarakat Desa Adat Batur akan bergotong-royong dalam setiap tahap persiapan dan pelaksanaan prosesi, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas desa tersebut.
Jero Gede Batur Alitan lahir pada 1 Juli 1936 dan sepanjang hidupnya dikenal sebagai tokoh adat yang dihormati. Selama masa pengabdiannya, beliau memberikan pengabdian luar biasa sebagai pamucuk di Pura Ulun Danu Batur, tempat suci yang menjadi pusat spiritual masyarakat Desa Adat Batur dan umat Hindu di Bali. Almarhum meninggalkan enam orang anak, cucu, serta cicit yang turut merasa kehilangan.
Sebelum wafat, Jero Gede Batur Alitan sempat dirawat selama lima hari di RS Puri Raharja akibat gangguan paru-paru. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam, namun juga warisan nilai-nilai budaya dan spiritual yang berharga bagi generasi mendatang.
Kepergian Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan merupakan kehilangan besar bagi Desa Adat Batur. Beliau tidak hanya dihormati sebagai pemimpin adat, tetapi juga sebagai figur yang berjasa dalam melestarikan tradisi dan budaya Bali. 
Masyarakat Desa Adat Batur menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian beliau, seraya bersiap untuk menghormati perjalanan akhir almarhum melalui prosesi adat yang penuh makna. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!