![]() |
Instagram STT Ayu Laksana |
Nyepi tahun 2025 jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025 yang merupakan saka 1947. Rangkaian nyepi identik dengan ogoh-ogoh dan beberapa STT di Bali telah memulai membuat ogoh-ogoh yang telah menjadi budaya.
Seperti haknya STT Ayu Laksana, Desa Keramas, Gianyar, yang telah membagikan sketsa ogoh-ogohnya di laman Instagram STT yang bertajuk Kama Salah.
Ogoh-ogoh bertajuk Kama Salah mengangkat kisah mitologi Hindu yang menggambarkan perjalanan spiritual dan konflik batin Dewa Siwa. Dalam cerita ini, Dewa Siwa, yang tengah terpukau oleh keindahan samudra, mengalami kebimbangan hati dan membangkitkan gairah asmara setelah sekian lama jauh dari keintiman sejak Weton Wisnu. Kerinduan tersebut membuatnya ingin bersatu dengan istrinya, Dewi Uma.
Namun, Dewi Uma menolak dengan tegas, mengingatkan Dewa Siwa untuk bersikap lebih sabar. Penolakan ini memicu kemarahan Dewa Siwa, yang dalam ketidaksabarannya berubah menjadi sosok bertaring layaknya raksasa. Gairah yang tak terbendung menyebabkan benih asmara Dewa Siwa tumpah ke samudra, menciptakan kekacauan besar. Gelombang air laut bergolak hebat, memicu kegemparan hingga ke surga.
Para Dewa, yang diperintahkan menyelidiki penyebab kekacauan, menemukan pancaran panas menyala dari dasar laut yang berasal dari benih Siwa. Fenomena itu kemudian dinamakan Kama Salah. Dewa Siwa memerintahkan para Dewa untuk membinasakan Kama Salah, tetapi kekuatan besar yang dimiliki sosok tersebut membuat para Dewa tidak sanggup melakukannya dan melarikan diri.
Akhirnya, Dewa Siwa sendiri turun tangan. Dalam wejangan terakhirnya, ia mengakui Kama Salah sebagai putranya dan memberinya nama Batara Kala. Sebagai bagian dari pengakuan, Batara Kala diperintahkan mematahkan taringnya, melambangkan pengendalian diri dan penerimaan sebagai bagian dari keluarga Siwa.
Sketsa ini menjadi representasi seni dan mitologi yang sarat makna, mencerminkan keagungan cerita dan kedalaman nilai budaya Desa Keramas. (TB)