![]() |
Istimewa |
Kabar duka datang dari Griya Agung Beraban, Denpasar, dengan berpulangnya Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga pada usia 84 tahun. Beliau wafat pada Senin pagi, 20 Januari 2025, pukul 07.30 WITA di RSUP Prof. Ngoerah. Saat ini, layon almarhum disemayamkan di Griya Agung Beraban.
Selain faktor usia lanjut, Ida Pandita yang juga merupakan ayah dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI Bali, I Nyoman Kenak, berpulang setelah berjuang melawan penyakit kanker. Almarhum meninggalkan seorang istri, enam anak, tiga belas cucu, dan lima cicit.
Menurut I Nyoman Kenak, mendiang ayahnya dikenal sebagai sosok yang sangat disiplin, baik dalam mendidik keluarga maupun saat menjalankan tugasnya sebagai sulinggih. “Beliau sangat menghargai waktu dan tidak pernah terlambat dalam setiap tugas keagamaannya,” ujar Nyoman Kenak, Selasa 21 Januari 2025.
Sebelum wafat, Ida Pandita telah menyiapkan berbagai persiapan untuk prosesi ritual, termasuk kajang dan kekitir untuk tirta pengentasan. Sebelumnya, ketika masih sebagai walaka, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Sabha Pandita Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Pusat selama dua periode.
Tidak hanya itu, beliau juga pernah menjadi Kelian Banjar dan Pekaseh Subak Sanglah. Prosesi upacara palebon akan dilaksanakan pada 4 Februari 2025 mendatang, sesuai keputusan hasil paruman keluarga besar dan melibatkan beberapa sulinggih.
Sebelum hari puncak, sejumlah rangkaian upacara akan digelar, termasuk nyiramin, melelet narpana agung, dan ngaskara pada 28 Januari 2025 pukul 14.00 WITA. Upacara puncak palebon akan dimulai pada dini hari, pukul 02.00 WITA.
Rangkaian ritual tersebut meliputi Ngaturang Saji Tarpana, Katuran Petangi, Prelina, Bumisuda, Melaspas Wadah lan Lembu, Ngawit lunga ke Tegal Suci, hingga prosesi Nganyud yang akan dilaksanakan di Pantai Padanggalak.
Kehilangan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar, umat Hindu di Bali, dan masyarakat yang mengenal dedikasi beliau dalam kehidupan sosial dan spiritual. (TB)