Kabar duka kembali menyelimuti masyarakat Bali, khususnya komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI). Seorang PMI asal Bali, Nyoman Sudiana, meninggal dunia di Jepang akibat sakit pada Senin, 16 Desember 2024, pukul 15.00 waktu setempat.
Kabar ini disampaikan oleh relawan Dharma di Jepang yang juga mengungkapkan bahwa keluarga almarhum menghadapi kesulitan besar dalam membiayai pemulangan jenazah.
Dalam semangat gotong royong, Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) menggalang bantuan untuk mendukung pemulangan jenazah Nyoman Sudiana ke Bali agar dapat diupacarai sesuai tradisi Hindu. Ketua Umum Puskor Hindunesia, Ida Bagus K. Susena, mengungkapkan bahwa koordinasi telah dilakukan bersama BP3MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia), organisasi Radhar ASOBI di Jepang, dan pihak keluarga untuk memastikan jenazah dapat dipulangkan secepat mungkin.
“Misi ini adalah panggilan kemanusiaan yang membutuhkan dukungan umat sedharma. Mari kita bergotong royong meringankan beban keluarga almarhum agar jenazah bisa diaben dengan layak di tanah kelahirannya,” ujar Ida Bagus K. Susena.
Untuk membantu, umat sedharma dapat memberikan donasi melalui: Rekening BRI No. 213201000601568 atas nama Puskor Hindunesia. Konfirmasi donasi dapat dilakukan melalui WhatsApp Bendahara Umum, Putu Gede Siarta, di nomor 081337480733.
“Semoga misi dharma ini dapat segera terlaksana dan keluarga almarhum mendapatkan ketenangan. Terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan,” tutup Ida Bagus K. Susena.
Diketahui, sosok yang berpulang ini adalah warga asli Jembrana. Namun ia telah tinggal di Badung dengan identitas KTP Badung.
Sudiana meninggal karena menderita sakit komplikasi. Sebenarnya, almarhum sudah berencana pulang ke Bali pada 25 Desember 2024 mendatang.
Apalagi di sana ia sudah tak bisa bekerja lagi karena kondisinya yang tak memungkinkan. Sudiana berpulang pada Senin 16 Desember 2024 lalu. (TB)