Denpasar kehilangan salah satu sosok muda berbakat, Rama Gerald Jade, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan dan penelitian. Mantan Wali Kota Denpasar yang kini menjabat sebagai anggota DPD RI, IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengungkapkan rasa dukanya melalui unggahan di akun Instagramnya.
Ia mengenang bagaimana pertemanan mereka bermula sejak Rama masih duduk di bangku SMP. Semangat juang yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan pendidikan dan ekonomi kreatif menjadi salah satu kenangan yang ia bagikan.
Rama dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masa depan siswa dan kesejahteraan para guru. “Banyak kenangan bermanfaat meskipun usia sangat muda dia mampu menjadi Pejuang Muda Moral Pendidikan !! Selamat Jalan Adik Ku .. Siswa2 & Guru2 akan melanjutkan perjuanganmu,” tulis Rai Mantra. Rama berpulang pada Sabtu, 15 Februari 2025 pagi dikarenakan menderita kanker darah.
Lahir di Denpasar pada 7 Juli 2002, Rama telah menunjukkan minat yang besar terhadap penelitian sejak masa SMA. Ia memulai perjalanan akademiknya dengan meneliti pengolahan air limbah di Kampung Kodok, Tabanan, yang kemudian dipresentasikan dalam forum konservasi air di Jepang pada tahun 2018.
Sejak saat itu, ia terus aktif melakukan penelitian yang membawanya ke berbagai ajang internasional, memperoleh penghargaan, dan meraih medali bergengsi. Tak hanya menonjol sebagai peneliti, Rama juga dikenal sebagai penggerak perubahan di bidang pendidikan.
Ia bergabung sebagai staf pengajar penelitian di SMP PGRI 3 Denpasar sejak Desember 2019. Dengan dedikasinya, ia berhasil membimbing para siswa hingga menjuarai kompetisi penelitian tingkat internasional. Atas kontribusinya, ia dipercaya menjadi Koordinator Tim Pemajuan Sekolah di SMP PGRI 3 Denpasar, di mana ia terus berinovasi dalam sistem pembelajaran dan kepemimpinan sekolah.
Salah satu terobosannya adalah mendirikan “SPIGA RADIO,” sebuah radio pendidikan yang menyajikan program-program edukatif dengan konsep yang menarik bagi anak muda. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang lebih menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.
Rama menempuh pendidikan di SD Cipta Dharma Denpasar, kemudian melanjutkan ke SMP PGRI 3 Denpasar dan SMA Negeri 3 Denpasar. Di usianya yang masih muda, ia telah mengukir prestasi luar biasa, di antaranya Medali Emas – Thailand Inventors Day, Thailand (2019), Medali Perunggu – Water Is Life Conference, Jepang (2018), Honorable Mention atas kreativitas dan orisinalitas penelitian – Global Responsibility Conference, Barcelona (2019)
Juga mendapat Hak Kekayaan Intelektual – atas penelitian “Kombinasi Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) dengan Selulosa Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) sebagai Biotulang Pengganti Pen”. Kepergian Rama meninggalkan duka mendalam, terutama bagi dunia pendidikan dan penelitian. (TB)