Suasana penuh kekhidmatan tampak di Banjar Jurang Asri, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar, pada Senin 7 April 2025 pagi.
Puluhan warga memadati bale banjar untuk mengikuti rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Wraspati Kalpa Agung, Caru Panca Rupa Panca Kelud yang dirangkai dengan upacara metatah massal.
Yang menarik perhatian masyarakat, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, turut ngayah sebagai salah satu sangging atau petugas pengasah gigi dalam ritual mepandes tersebut.
Upacara metatah massal atau potong gigi ini diikuti oleh 21 peserta dari kalangan warga Banjar Jurang Asri.
Prosesi sakral ini merupakan bagian dari ritual Manusa Yadnya, yang secara spiritual bertujuan untuk membersihkan dan menetralkan sifat-sifat buruk dalam diri manusia.
Walikota Jaya Negara mengatakan bahwa mepandes memiliki makna mendalam dalam ajaran Hindu.
“Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan enam musuh dalam diri manusia, yang dikenal sebagai Sad Ripu, seperti nafsu, amarah, keserakahan, iri hati, mabuk, dan kebingungan,” jelasnya.
Tindakan Walikota Denpasar yang langsung turun sebagai sangging juga menunjukkan nilai ngayah yang tinggi, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dalam tradisi Bali.
Manggala Karya, Made Supradnya, menyebutkan bahwa ini adalah kali pertama Banjar Jurang Asri mengadakan upacara metatah massal, yang juga merupakan bagian dari upacara besar yang terakhir dilakukan setengah abad lalu.
“Ini adalah momen bersejarah bagi Banjar Jurang Asri. Selain menjadi rangkaian Karya Ngenteg Linggih, upacara ini melibatkan lima sangging termasuk Bapak Walikota yang ngayah dengan tulus,” ungkapnya. (TB)