![]() |
Istimewa |
Beberapa
siswi SMPN 5 Denpasar kesurupan pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Mereka
kesurupan setelah menyampaikan aspirasi di depan Kadisdikpora terkait kepala
sekolah mereka yang baru yang dinilai bertindak berlebihan.
Siswi
kesurupan ini pun dipapah oleh teman-temannya dan dibawa ke dekat padmasana.
Kesurupan
ini diawali oleh satu siswi kemudian diikuti beberapa siswi.
Oleh
guru dan petugas kepolisian, mereka pun ditangani.
Sebuah
video pendek tersebar memperlihatkan detik-detik saat siswa mendemo kepala SMPN
5 Denpasar.
Ratusan
siswa dengan menggunakan pakaian olahraga dan pakaian adat ringan ramai-ramai
berteriak mengaku kecewa dengan kepala sekolahnya yang baru menjabat satu bulan
yakni Putu Eka Juliana Jaya.
Mereka
meminta agar kepala sekolah tersebut diganti.
“Ganti,
ganti, ganti, ganti,” teriak siswa tersebut.
“Kecewa,
kecewa, kecewa, kecewa,” teriak kemudian.
Beberapa
siswi juga terdengar berteriak histeris saat demo tersebut.
Menurut
keterangan salah satu siswa, demo itu dilakukan secara spontan karena apa yang
dilakukan kepala sekolah yang baru ini tidak mencerminkan seorang kepala
sekolah.
“Kami
disuruh bawa bahan-bahan untuk lomba yang harganya mahal. Di sekolah kami tanpa
pendampingan saat lomba gebogan ngelawar dan sate lilit karena semua guru
dipanggil kepala sekolah,” katanya.
Selain
itu seorang siswa juga mengatakan saat disapa guru tersebut tak pernah
membalas.
“Kami
juga melihat guru-guru dijadikan seperti pembantu. Mereka disuruh menyapu dan
ngepel,” kata siswa lain.
Tak
hanya siswa, guru-guru pun tertekan dengan kondisi ini.
Kadisdikpora,
AA Gde Wiratama pun turun tangan dan meminta siswa dan guru menyampaikan
aspirasinya.
Saat
menyampaikan aspirasi tersebut, guru-guru pun menangis dan merasa tertekan.
““Ini
jauh berbeda dengan dulu. Kami seperti pembantu. Kami disuruh membersihkan
kamar mandi, padahal tugas kami melayani siswa di sini bukan pemabantu,” kata
seorang guru, Sagung Made Warsiki.
Kadisdikpora, AA Gede Wiratama mengaku akan menyampaikan aspirasi tersebut ke
Wali Kota Denpasar.
“Di
sini kami mencari penyelesaian yang terbaik, win win solution,” katanya. (TB)