Biodata dan Profil Frans Indonesianus, Dari Artis Cilik Kini Pelestari Budaya Dayak, Lengkap Perjalanan Karir

Author:
Share
Istimewa

Frans Indonesianus, yang pernah dikenal sebagai artis cilik dan aktor ternama, kini menghilang dari dunia hiburan. Setelah lama tak terdengar kabarnya, Frans ternyata memilih untuk kembali ke kampung halamannya di Kalimantan Barat. Di sana, ia bertransformasi menjadi tokoh budaya yang aktif melestarikan tradisi Dayak.  
Pria kelahiran 1987 ini berasal dari Pelanjau, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Frans merupakan keturunan Dayak dan Prancis, dengan ibu yang berasal dari Prancis. 
Perjalanan kariernya di dunia hiburan dimulai sejak usia muda, saat ia menjadi bintang iklan dan berperan sebagai kakak dalam iklan Tasya Kamila. Setelah itu, ia membintangi berbagai sinetron dan FTV, termasuk drama laga berjudul Jacklyn pada era 1990-an, di mana ia kerap beradu akting dengan aktor laga terkenal Ari Wibowo.  
Kini, Frans dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam melestarikan adat Dayak. Penampilannya pun berubah drastis, dengan tubuh yang dihiasi tato khas Dayak dan anting yang menjadi ciri khas budaya tersebut. Melalui media sosialnya, ia sering membagikan foto dirinya mengenakan pakaian adat Dayak lengkap dengan senjata tradisional seperti mandau.  
Selain sebagai pelestari budaya, Frans juga dikenal sebagai seniman tato. Ia mendirikan Kanayatn Tattoo Studio di Kabupaten Sambas, di mana ia menghidupkan kembali seni tato tradisional Dayak. Frans juga dipercaya memiliki kemampuan unik yang identik dengan tradisi dan kepercayaan Dayak, membuatnya dihormati sebagai sosok sakti di komunitasnya.  
Dalam kehidupan pribadinya, Frans telah menikah dengan seorang perempuan bernama Olivianey Pelagia. Bersama istrinya, ia terus berkontribusi melestarikan warisan budaya Dayak agar tetap hidup di tengah kemajuan zaman. Sosok Frans Indonesianus adalah bukti nyata bahwa perjalanan hidup seseorang bisa bertransformasi dari dunia gemerlap hiburan menuju panggilan untuk menjaga tradisi leluhur. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!