![]() |
Istimewa |
I Ketut Mardjana, lahir pada 18 Maret 1951 di Kintamani, Bangli, adalah sosok yang layak menjadi inspirasi. Dari seorang anak desa dengan segala keterbatasan, ia berhasil meniti karier sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (2009-2013) sebelum menjadi tokoh penting di dunia pariwisata Bali melalui pengelolaan destinasi wisata Toya Devasya di Kintamani.
Ketut Mardjana menghabiskan masa kecilnya di Kintamani, sebuah desa dengan akses pendidikan dan infrastruktur yang terbatas. Setiap hari, ia harus berjalan belasan kilometer untuk bersekolah, menandakan semangat belajarnya yang luar biasa.
Pendidikan menengahnya dimulai di Kintamani dan Singaraja sebelum melanjutkan ke SMAN 1 Denpasar, sekolah unggulan di Bali. Keseriusannya dalam menimba ilmu membawanya ke Jakarta untuk menekuni akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), yang kala itu dikenal sebagai Institut Ilmu Keuangan.
Pada tahun 1974, ia menyelesaikan gelar Ajun Akuntan, diikuti gelar Akuntan pada 1979. Kemudian, ia meraih gelar doktor di bidang Ekonomi dan Bisnis dari Monash University, Australia, pada 1993.
Karier Ketut dimulai di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara di Departemen Keuangan, tempat ia mengabdi selama 27 tahun. Ia menduduki berbagai posisi strategis, seperti Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan BUMN, serta menjadi komisaris di perusahaan besar, termasuk PT Semen Gresik dan PT Indocement Tunggal Prakasa.
Puncak kariernya adalah saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, PT Pos Indonesia menerima berbagai penghargaan prestisius, seperti Asian Development Best Executive Award dan ASEAN Social and Economic Cooperation Golden Awards.
Setelah pensiun pada 2013, Ketut Mardjana berfokus pada pengembangan Toya Devasya, pemandian air panas yang telah ia akuisisi sejak 2002. Dengan visinya, Toya Devasya bertransformasi menjadi destinasi wisata internasional yang menawarkan kolam air panas alami dengan panorama indah Danau Batur dan kaldera Gunung Batur.
Toya Devasya kini menarik wisatawan dari berbagai negara, termasuk Australia, Jepang, China, dan India. Bahkan, pada 2019, destinasi ini diakui sebagai salah satu dari lima lokasi wisata aktivitas terbaik di Bali oleh Traveloka. Berkat kontribusinya, Ketut dianugerahi penghargaan “The Most Inspiring Leader of Change and Executive Figure of the Year” dari Indonesia Achievement Center.
Perjalanan hidup I Ketut Mardjana adalah bukti bahwa kerja keras dan visi yang jelas dapat mengubah keterbatasan menjadi kesuksesan. Ia tidak hanya berhasil memajukan sektor pariwisata Bali tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat Kintamani. (TB)