Biodata dan Profil Raka Sidan, Penyanyi Pop Bali, Terkenal Lewat Song Brerong, Begini Perjalanan Karirnya

Author:
Share
Instagram @raka_sidan
Anak Agung Raka Partana, yang lebih dikenal dengan nama panggung AA Raka Sidan, adalah salah satu pencipta lagu dan penyanyi pop Bali paling berpengaruh. Lahir pada 27 Juni 1979, Raka Sidan tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan kritik sosial melalui karyanya. 
  
Raka Sidan menempuh pendidikan di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Sebelum terjun ke dunia musik, ia pernah menjalani pekerjaan sebagai tukang togog dan sales obat. Namun, pemahamannya yang mendalam terhadap nilai-nilai dalam kisah Ramayana dan Mahabharata sejak kecil membuatnya ingin berbagi pandangan hidup melalui lagu-lagunya.  
Kariernya mulai dikenal luas setelah merilis album-album seperti “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss” (2009), “Song Brerong” (2012), dan “Kenceng” (2015). 
Dari semua karyanya, album “Song Brerong” dan “Kenceng” menjadi yang paling sukses di pasaran, dengan penjualan yang tinggi dan sambutan hangat dari masyarakat Bali.  
  
Raka Sidan terkenal dengan lagu-lagunya yang mengkritisi berbagai fenomena sosial di Bali. Salah satunya adalah lagu “Somahe Bebotoh” (Suaminya Penjudi) yang dinyanyikan oleh Dek Ulik. 
Lagu ini mengangkat isu tajen (judi sabung ayam) yang menjadi masalah di masyarakat. Lagu ini berhasil menyentuh hati para pendengar, terutama kalangan ibu rumah tangga, karena pesan moralnya yang kuat.  
Tidak hanya itu, lagu “Cicing Ngamah Pesan” (Anjing Makan Pepesan) yang terinspirasi dari kisah perselingkuhan seorang teman dekatnya, juga menunjukkan kepekaannya terhadap realitas sosial. Dengan humor khas Bali, Raka Sidan mengemas kritiknya dengan cara yang menghibur namun menyentuh.  
  
Dalam kehidupan pribadinya, Raka Sidan telah menikah dua kali. Setelah bercerai dari istri pertamanya, ia menikah dengan Dewa Ayu Ocha Noviantika Putri, yang akrab dipanggil Gek Ocha. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putra, Anak Agung Gede Rafrandra Abhinaya, yang lahir pada 18 Agustus 2021 di RSIA Puri Bunda, Denpasar. Sebelumnya, Raka Sidan telah memiliki dua anak dari pernikahan pertamanya.  
  
Meski telah merilis lima album, Raka Sidan terus aktif berkarya. Ia meluncurkan single “Ngembak Geni” pada tahun 2022 dan “Kuang Bayuhan” pada tahun 2023, yang berhasil menjadi hits di kalangan penikmat musik pop Bali.  
Konsistensinya dalam menciptakan lagu-lagu yang sarat pesan moral menjadikan AA Raka Sidan sebagai salah satu ikon budaya pop Bali yang patut dihormati. Ia bukan hanya seorang musisi, tetapi juga cerminan suara masyarakat yang peduli terhadap nilai-nilai kehidupan. (TB)
       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!