Biodata dan Profil Ray Peni: Ikon Musik Pop Bali yang Tetap Berkarya di Era Kekinian

Author:
Share
Ray Peni, atau yang memiliki nama asli I Made Rai Bawa, adalah salah satu sosok yang tidak asing dalam dunia musik pop Bali. Lahir di Sukawati, Gianyar, pada 10 April 1980, Ray telah mengukir perjalanan panjang dalam karier bermusiknya sejak debut pada tahun 2002. Dengan karya-karya yang selalu relevan dengan perkembangan zaman, ia berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu musisi pop Bali yang paling berpengaruh.
Ray Peni memulai kariernya dengan album perdana bertajuk Mata Keranjang, yang langsung menarik perhatian pecinta musik pop Bali. Salah satu daya tarik Ray adalah gaya panggungnya yang unik, terinspirasi oleh Michael Jackson, hingga ia dijuluki sebagai “Michael Jackson-nya Bali.” 
Seiring waktu, ia terus menghasilkan album-album lain seperti Macan Bancih (2005), Pragina Inguh (2008), Karya Agung (2013), dan Menghayal (2016), yang semuanya sukses di pasaran.
Tidak hanya sebagai penyanyi, Ray juga dikenal sebagai pencipta lagu berbakat. Salah satu karyanya yang populer adalah Megaleng Rindu, yang dinyanyikan oleh Bagus Wirata. Lagu-lagu hitsnya seperti Gelas di Lemari, Takut Jak Bojog, hingga Play Boy Kapok menjadi bukti konsistensinya dalam menghasilkan karya yang diterima baik oleh masyarakat.
Kepekaan Ray terhadap tren dan isu sosial menjadi salah satu ciri khasnya. Lagu Tresna Lato Lato, misalnya, diciptakan saat permainan lato-lato sedang digandrungi, dan sukses menarik perhatian publik. 
Selain itu, ia juga merilis lagu Tresna Terhalang Ormas sebagai respons atas konflik antarorganisasi massa di Bali, menunjukkan bahwa karyanya tidak hanya menghibur tetapi juga relevan dengan situasi sosial.
Ray Peni kerap berkolaborasi dengan artis pop Bali lainnya, seperti Ayu Saraswati. Selain itu, ia juga menciptakan lagu-lagu untuk kampanye politik, termasuk untuk tokoh-tokoh besar seperti Wayan Koster dan Cok Ace. Salah satu karya kampanyenya yang terkenal adalah Anak Rantau Jadi Gubernur, yang mengisahkan perjalanan Wayan Koster sebagai pemimpin.
Pada Pemilu dan Pilkada 2024 ini, ia berada di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ia membuat lagu untuk Prabowo Subianto dan juga lagu untuk Calon Gubernur De Gadjah. Ray Peni juga membuat lagu untuk calon Bupati Tabanan, Badung, hingga Buleleng yang diusung KIM. Lagu ini juga viral dan dinyanyikan. 
Lagu-lagu karyanya sering menjadi medium kampanye yang efektif, menghubungkan seni dengan politik secara kreatif.
Sebagai seorang penganut agama Hindu, Ray Peni tetap menjaga nilai-nilai budaya Bali dalam setiap karyanya. Kehadirannya di media sosial juga cukup aktif, dengan akun Instagram @raypeniofficial dan TikTok @raypeni121, yang ia gunakan untuk berbagi karya dan berinteraksi dengan penggemarnya.
Dengan perjalanan karier yang kaya dan karya-karya yang terus berkembang, Ray Peni tidak hanya menjadi ikon musik pop Bali, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda. Melalui lagu-lagu yang penuh makna dan gaya panggung yang memukau, Ray membuktikan bahwa musik Bali memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, baik di tingkat lokal maupun global. (TB)
       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!